Penulis : Kelompok 5 AGREGAT KOMUNITAS
(Tesalonika Sinurat, Lisnawati Laia, Margaretha L. Pardede , Riska Lumbangaol, Krisman Zalukhu, Dina Pandiangan, Friska Habeahan) dan Anita Ndururu S.Kep,.Ns,.M.Kep
(Program Studi Sarjana Keperawatan SSEM)
Realitasonline.id - DIABETES ITU PENYAKIT ORANG TUA. kalimat itu sering kita dengar, bahkan menjadi keyakinan banyak orang.
Padahal, faktanya kini banyak anak muda yang sudah divonis menderita diabetes melitus tipe 2, akibat pola hidup yang tidak sehat.
Data dari IDF Diabetes Atlas 2025 mencatat bahwa lebih dari 20,4 juta orang dewasa di Indonesia hidup dengan diabetes, dan angka ini terus meningkat, sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup, bukan faktor keturunan semata.
Selama ini masyarakat menganggap diabetes hanya menyerang mereka yang memiliki riwayat keluarga.
Baca Juga: HUBUNGAN SENAM KAKI DENGAN NYERI KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS NEUROPATI
Padahal, faktor gaya hidup seperti pola makan tinggi gula, kurang aktivitas fisik, dan kelebihan berat badan justru menjadi pemicu utama.
Sebuah rangkuman hasil dari berbagai penelitian yang diterbitkan di e-ClinicalMedicine (2022) menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup seperti mengatur pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menurunkan berat badan dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 25%.
Kesadaran masyarakat tentang risiko diabetes masih tergolong rendah.
Banyak yang menganggap minuman manis sebagai bagian dari gaya hidup modern, tanpa menyadari bahwa satu gelas boba bisa mengandung lebih dari 30 gram gula, melebihi batas konsumsi gula harian yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI Tahun 2024, yaitu 50 gram per hari.
Selain terlalu banyak mengonsumsi gula, kurangnya aktivitas fisik juga jadi penyebab utama diabetes.
Aktivitas fisik yang dimaksud bukan hanya olahraga berat, tetapi juga kegiatan sederhana seperti berjalan kaki 30 menit per hari, naik tangga, menyapu rumah, atau bersepeda santai.
Namun, banyak orang justru menghabiskan waktu berjam-jam duduk di depan layar tanpa bergerak, baik saat bekerja maupun saat santai di rumah.
Gaya hidup kurang gerak ini membuat tubuh sulit mengatur kadar gula darah. Kebiasaan lain seperti jarang makan sayur dan buah segar juga ikut memperbesar risiko terkena diabetes.