Realitasonline.id - Medan | Aspirasi warga yang terbanyak dilaporkan dalam setiap reses yang dilakukan anggota dewan masih seputar persoalan klasik.
Masalah infrastruktur, LPJU mati, dan air bersih menduduki peringkat teratas dalam pengaduan warga yang sampai saat ini belum tuntas ditangani di bawah kepemimpinan Wali Kota Rico Waas.
Legislator dari Fraksi PKS DPRD Medan Datuk Iskandar Muda mengungkap hal itu dalam Laporan Reses III Masa Sidang III Tahun Anggaran 2025 di rapat paripurna DPRD Medan, Senin (25/8/2025).
Dalam laporannya, Datuk Iskandar Muda menegaskan bahwa hasil reses merupakan sarana penting dalam menyerap dan menghimpun aspirasi masyarakat.
Datuk Iskandar Muda merupakan legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) III yang meliputi Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Timur, dan Medan Deli.
“Kami berharap semoga penyampaian hasil reses ini dapat menjadi masukan sekaligus bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja dan pelayanan di Pemerintah Kota Medan, demi terwujudnya visi dan misi Kota Medan,” ucapnya di hadapan pimpinan sidang dan anggota dewan lainnya.
Dalam laporan reses yang disampaikannya, aspirasi masyarakat mayoritas terkait dengan infrastruktur dasar, seperti perbaikan jalan, pengaspalan, pengecoran, hingga pembangunan drainase.
Baca Juga: Rektor USU Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Mahasiswa Gagal Kuliah karena UKT
Sejumlah warga mengeluhkan jalan rusak dan berlubang, baik di kawasan Medan Perjuangan, Medan Timur, Medan Tembung maupun Medan Deli.
Kondisi tersebut tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga menimbulkan risiko kecelakaan, terlebih saat musim hujan.
Selain itu, masalah banjir akibat drainase yang tersumbat atau belum tersedia menjadi keluhan utama masyarakat. Hampir di setiap titik reses, warga meminta agar Dinas SDABMBK segera melakukan normalisasi, pengorekan, maupun pembangunan drainase baru.
Permasalahan air bersih juga mencuat. Sejumlah warga di kawasan Medan Timur dan Medan Tembung menyampaikan keluhan tentang distribusi air PDAM yang kecil bahkan sering mati, sehingga kebutuhan dasar rumah tangga kerap terganggu.
Tak hanya itu, warga juga meminta perhatian pemerintah untuk menambah dan memperbaiki lampu penerangan jalan di sejumlah lokasi yang gelap. Minimnya penerangan dianggap meningkatkan risiko kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas.
Dalam laporannya, Iskandar Muda juga menyampaikan berbagai aspirasi yang datang langsung dari masyarakat, mulai dari tokoh warga, ibu rumah tangga, hingga pelaku usaha kecil.