Hati-Hati, Jangan Diabaikan! Kejang Epilepsi Bukan Sekadar Pingsan Biasa: Deteksi Gejala Sejak Dini

photo author
- Selasa, 9 Desember 2025 | 00:07 WIB
Putra Jaya Hulu, S.Kep.,Ns. (Realitasonline.id/Dok)
Putra Jaya Hulu, S.Kep.,Ns. (Realitasonline.id/Dok)

* Sensasi Aneh Sebelum Kejang (Aura)

* Kebingungan dan Kelelahan Setelah Kejang

Faktor Risiko: Siapa yang Rentan? Epilepsi tidak muncul tiba-tiba tanpa alasan. Kondisi ini berkembang akibat kerusakan atau gangguan pada jaringan otak yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Beberapa faktor risiko utama meliputi:

* Riwayat Keluarga dengan Epilepsi
* Cedera Kepala Akibat Kecelakaan
* Infeksi Otak yang Tidak Tertangani
* Stroke dan Penyakit Pembuluh Darah Otak
* Tumor atau Pertumbuhan Abnormal di Otak

Pencegahan: Langkah Sederhana yang Menyelamatkan Hidup

Kabar baiknya, sebagian besar kasus epilepsi dapat dicegah melalui perlindungan otak dan pengendalian faktor risiko. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan mulai hari ini:

* Lindungi Kepala dari Cedera
* Kontrol Tekanan Darah dan Gula Darah.
* Tangani Demam Tinggi pada Anak dengan Cepat
* Tidur Cukup dan Kelola Stres

Baca Juga: KENALI GEJALA AWAL PENYAKIT JANTUNG KORONER SEBELUM TERLAMBAT

Pengobatan dan Manajemen Epilepsi

Bagi mereka yang sudah didiagnosis epilepsi, kondisi ini memang memerlukan pengobatan jangka panjang, tetapi dapat dikontrol dengan sangat baik melalui kombinasi pengobatan medis, perubahan gaya hidup, dan pemantauan ketat. Pengobatan meliputi obat anti-epilepsi untuk mengendalikan aktivitas listrik otak dan mencegah kejang berulang, terapi diet khusus (diet ketogenik) pada beberapa kasus yang tidak merespon obat, dan dalam kasus tertentu mungkin diperlukan pembedahan untuk mengangkat bagian otak yang menjadi sumber kejang.

Yang terpenting, penderita epilepsi harus menjadi mitra aktif dalam pengelolaan penyakitnya: minum obat setiap hari tanpa terlewat, menghindari pemicu kejang seperti kurang tidur atau cahaya berkedip, mencatat setiap episode kejang dalam buku harian, dan segera mencari bantuan medis jika kejang menjadi lebih sering atau berlangsung lebih lama.

Baca Juga: Masa Depan Kesehatan Ada di Tangan Perawat: Mengapa Ilmu Keperawatan Tidak Bisa Lagi Dipandang Sebelah Mata?

Pesan Penutup

Epilepsi bukan kutukan atau aib, tetapi kondisi medis otak yang dapat dikelola
dengan baik. Dengan pemahaman yang benar, deteksi dini, dan penanganan
tepat, penderita epilepsi dapat hidup produktif, bersekolah, bekerja, menikah,
dan menjalani kehidupan yang bermakna.

Masyarakat, terutama mereka yang memiliki faktor risiko, perlu memahami bahwa otak adalah pusat kendali seluruh kehidupan yang harus dilindungi dengan baik. Edukasi kesehatan, pencegahan sejak dini, dan respons cepat terhadap gejala dapat menyelamatkan hidup dan menghindarkan keluarga dari beban fisik, emosional, dan sosial yang sangat berat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB

Terpopuler

X