Hal ini menjadi tantangan yang besar sehingga lansia sering dianggap sebagai beban. Meningkatnya jumlah penduduk lansia akan meningkatkan pula angka ketergantungan penduduk kelompok usia tidak produktif terhadap kelompok usia produktif.
Rasio ketergantungan lansia yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk lansia terhadap jumlah penduduk usia produktif meningkat dalam satu dekade terakhir, yaitu dari 12,01 (2012) menjadi 16,09 (2022).
Baca Juga: Mantap..! Operasi Patuh Toba 2023 di Tapsel Minimalisir Angka Kecelakaan
Nilai ini berarti, dari 100 penduduk usia produktif menanggung 16 orang lansia. Bertambah 4 orang lansia dibandingkan satu dekade lalu.
Dengan kata lain, satu orang lansia kini didukung oleh 6 penduduk usia produktif, dari sebelumnya oleh 8 penduduk usia produktif.
Pada 2022, tercatat 42,09 persen lansia yang mengalami keluhan kesehatan. Namun, angka ini sudah menurun dibandingkan empat tahun sebelumnya di mana tercatat ada 51,28 persen yang mengeluhkan kesehatannya.
Mayoritas lansia dengan keluhan kesehatan ini mengupayakan pengobatan untuk dirinya baik dengan mengobati sendiri (47,73 persen) maupun melakukan rawat jalan (15,69 persen).
Baca Juga: Kapolres Hadiri POR Hari Bhakti Adhyaksa Ke-63 Kejari Tapsel, Perkuat sinergitas dan soliditas
Salah satu tantangan lansia adalah menjaga kesehatan.
Fasilitas layanan kesehatan yang banyak digunakan adalah Puskesmas, termasuk juga tempat praktik dokter atau bidan.
Namun, masih ada sebagian kecil yang enggan untuk berobat (2,3 persen), salah satunya karena alasan tidak ada biaya.
Kondisi kesehatan di masa lansia sedikit banyak dipengaruhi oleh berkurangnya aktivitas fisik. Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa lansia yang tetap bekerja memiliki status kesehatan yang baik.
Baca Juga: Tinjau Lokasi TMMD, Bupati Dolly Bangga Kemanunggalan TNI-Rakyat Terwujud
Lansia yang bekerja cenderung memiliki risiko yang lebih rendah mengalami gangguan fisik dan mental-emosional daripada lansia yang tidak bekerja.
Persentase lansia yang masih bekerja cenderung meningkat dari 46,33 persen pada tahun 2013 menjadi 52,55 persen pada tahun 2022.