medan

Optimalisasi Posyandu Sebagai Sarana Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak

Kamis, 16 Oktober 2025 | 23:34 WIB
Rahmah Syahfitri, S.Kep., Ns. (Realitasonline.id/Dok)

Pendekatan partisipatif ini sejalan dengan prinsip utama Community as Partner Model yang menekankan kemitraan sejajar antara masyarakat dan tenaga kesehatan.

Baca Juga: Penguatan Komunitas Menuju Kesehatan Berkelanjutan: Implementasi Health Promotion Model dalam Keperawatan Komunitas

Posyandu sebagai sarana pelayanan kesehatan ibu dan anak. (Realitasonline.id/Dok)

Intervensi dalam penerapan model ini dilakukan dengan memperkuat kapasitas kader
Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat. Kader yang kompeten memiliki peran penting dalam melakukan deteksi dini masalah kesehatan serta memberikan edukasi yang tepat.

Intervensi berbasis kader terlatih mampu menurunkan angka kematian neonatal hingga 22% di wilayah pedesaan India. Hal ini menunjukkan bahwa pelibatan masyarakat dalam sistem pelayanan kesehatan primer memiliki dampak terhadap
peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.

Selain itu, pemberian pelatihan keterampilan komunikasi, manajemen data kesehatan, dan penggunaan teknologi sederhana seperti aplikasi pencatatan gizi dapat meningkatkan efektivitas kader dalam menjalankan tugasnya (Widjaja, 2025).

Baca Juga: MASYARAKAT SEHAT, BANGSA KUAT: MENGHIDUPKAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS MELALUI TEORI PROMOSI KESEHATAN NOLA PENDER

Kegiatan Posyandu dapat diperluas melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan
pemerintah desa, organisasi masyarakat, dan institusi pendidikan. Misalnya, dengan
mengembangkan inovasi “Posyandu Remaja” untuk mendukung edukasi kesehatan reproduksi, atau “Kelas Ibu Hamil” sebagai sarana pembelajaran praktis bagi calon ibu.

Program layanan kesehatan ibu dan anak yang terintegrasi di tingkat komunitas mampu meningkatkan kepatuhan terhadap imunisasi dan perawatan antenatal sebesar 30%.

Pendekatan kolaboratif ini mencerminkan prinsip kemitraan dalam model Anderson yang menekankan masyarakat (Perry, dkk., 2021). Sementara itu, dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat penerima manfaat. mencakup pengukuran indikator kinerja seperti peningkatan kunjungan ibu hamil ke Posyandu, peningkatan cakupan imunisasi, serta perubahan perilaku kesehatan masyarakat.

Menurut Mishra et al. (2022) partisipasi aktif masyarakat dalam tahap evaluasi program kesehatan berbasis komunitas terbukti meningkatkan rasa memiliki dan komitmen terhadap keberlanjutan program.

Evaluasi juga menjadi sarana refleksi bersama untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi dan menentukan langkah perbaikan ke depan.

Baca Juga: MASYARAKAT SEHAT, BANGSA KUAT: MENGHIDUPKAN PENGEMBANGAN KOMUNITAS MELALUI TEORI PROMOSI KESEHATAN NOLA PENDER

Penerapan Community as Partner Model dalam penguatan Posyandu juga sejalan dengan konsep primary health care yang menekankan pelayanan kesehatan komprehensif, berkesinambungan, dan berbasis masyarakat (Afzal, dkk., 2021).

Model ini memperkuat paradigma keperawatan komunitas dari pendekatan kuratif menuju promotif dan preventif.

Halaman:

Tags

Terkini

Kota Medan Kirim 5 Armada Damkar ke Aceh Tamiang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43 WIB

UMP Sumut 2026 Naik 7,9 Persen Kini jadi Rp3.228.971

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:07 WIB