“Kalau kita mencermati apa yang terjadi dalam politik Amerika di New York City saat ini, memberi pelajaran bahwa di negara yang sangat mengagungkan kebebasan individu, ternyata persepsi tentang cara mencapai kesejahteraan masih sangat beragam,” sebut rektor.
“Meskipun kita mengetahui bahwa New York City dipandang sebagai ibu kota finansial dunia dan sebagian besar warga dunia memimpikan untuk tinggal dan menetap di kota itu. Justru keberagaman dan perbedaan dalam sejarah New York City membuat kota tersebut, setidaknya sampai saat ini, masih dianggap sebagai ibu kota finansial dunia yang berdiri kokoh,” katanya lagi.
Prof Mury menegaskan bahwa Inovasi, kerja keras, kepercayaan dan fairness menjadi satu kesatuan yang harus dilakukan terus menerus oleh setiap alumni Universitas Sumatera Utara.
Baca Juga: Bupati Tapsel Berlakukan Status Darurat Bencana Selama 14 Hari
Lifelong learning harus tertanam di dalam komitmen diri setiap alumni sebagai cara merespons perubahan yang terjadi dan sangat sulit diprediksi.
Dalam pidatonya, Prof. Muryanto Amin juga memaparkan keberhasilan USU dalam meraih pengakuan internasional.
Ia menjelaskan Peringkat USU di QS World University Rankings naik dari 1222 pada tahun 2021 menjadi 1001 pada tahun 2025.
Untuk QS Asia University Rankings, kita juga meningkat dari 501 menjadi 268. Selain itu jumlah program studi berakreditasi unggul bertambah dari 70 menjadi 81, dan akreditasi internasional sudah mencapai 28 prodi.
Prof. Mury meminta agar lulusan USU untuk terus belajar sepanjang hayat. “Teruslah bekerja keras, teruslah berinovasi, dan jangan pernah berhenti belajar. Jadilah pribadi yang membawa nilai kepercayaan, keadilan, dan kolaborasi ke manapun Saudara/i melangkah,” tutupnya. (AY)