Realitasonline.id - Tes kepribadian tak hanya bermanfaat dalam pengembangan diri bagi mahasiswa dalam memilih jurusan atau dalam menentukan karir yang tepat di masa
depan.
Secara umum deteksi kepribadian sejak dini diklaim mampu mendongkrak potensi seseorang karena mengetahui sejak awal minat dan bakat yang dimilikinya sehingga nantinya
dapat dikembangkan secara maksimal.
Pada akhirnya jika potensi tersembunyi dari seseorang dapat tergali secara optimal akan meningkatkan potensi sukses di masa depan.
Baca Juga: Setelah Bicara Empat Mata, Akhirnya Firko Terima Amanah Sebagai Direktur UKW PWI Pusat Dengan Syarat
Karena masih kerap terjadi baik orang tua, guru maupun sekolah selama ini tidak melakukan pendekatan yang tepat dalam mengelola potensi anak sehingga kemmapuan serta
bakat anak akhirnya tidak muncul ke permukaan.
Menyadari beragamnya karakter dan keunikan kepribadian masing-masing anak pula lah yang menjadi dasar lahirnya kurikulum merdeka yang berusaha untuk memfasilitasi
beragam bakat dan potensi yang dimiliki siswa di sekolah.
Bahkan kini tak jarang, sekolah - sekolah ataupun orang tua secara mandiri melakukan tes kepribadian bagi anak didik.
Tes kepribadian anak sering dilakukan pada saat anak mendaftar di sekolah. Ada banyak sekali jenis tes kepribadian dalam dunia psikologi.
Dan salah satu jenis tes psikologi yang sangat populer beberapa tahun belakangan adalah tes MBTI. Tes ini diklaim dapat membantu untuk mengenali karakter pada anak.
Tes MBTI adalah kependekan dari Myers Briggs Type Indicator. Tes ini memiliki tujuan untuk menilai kepribadian, potensi, dan preferensi seseorang.
Baca Juga: 6 Wisata Luar Negeri untuk Tipe Kepribadian Introvert dengan Pemandangan Indah dan Damai
Dengan tes MBTI ini, dapat dilihat bagaimana seseorang melihat dunia, menilai sesuatu, kemudian mengambil keputusan.
Ada empat skala berbeda yang digunakan sebagai acuan dalam tes ini, yaitu extrovert-introvert, sensing-intuition, thinking-feeling, dan judging-perceiving.