Ini tidak berarti mereka mengabaikan kesulitan atau berpura-pura bahwa segala sesuatunya sempurna.
Sebaliknya, mereka mampu mengubah situasi menjadi lebih optimis . Berpikir positif bukanlah tentang menyangkal kenyataan namun menghadapi tantangan dengan perspektif
yang berorientasi pada solusi.
Baca Juga: Human Behavior Lie; Ciri-Ciri Orang Lagi Bohong Menurut Psikologi
Orang bahagia mempraktikkan rasa syukur secara teratur, mengakui dan menghargai hal-hal baik dalam hidup mereka, sekecil apa pun.
Kamu bisa bersyukur atas semua hal baik dalam hidup kamu, serta bersyukur karena telah melewati rasa sakit dan penderitaanmu.
Menurut psikologi, orang yang bahagia cenderung mengelilingi dirinya dengan hal-hal positif. Mereka mencari hubungan yang membangkitkan semangat, terlibat dalam
aktivitas yang membuat mereka bahagia, dan secara sadar menghindari hal-hal negatif.
Baca Juga: 8 Hal yang Dibutuhkan INFP dalam Pekerjaan Agar Bahagia, Terapkan dan Raih Perubahan!
Dengan memupuk pola pikir dan lingkungan positif, mereka menciptakan landasan bagi
kebahagiaan abadi.
2. Mencari hubungan yang bermakna dan memperluas kebaikan.
Hubungan antarmanusia memainkan peran penting dalam kebahagiaan.
Orang-orang bahagia menginvestasikan waktu dan tenaganya dalam membangun dan memelihara hubungan yang bermakna dengan keluarga, teman, dan komunitas.
Baca Juga: Suka Tiba-Tiba Marah-Marah Nggak Jelas? Ketahui Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya
Koneksi ini memberikan dukungan emosional, rasa memiliki, dan berbagi pengalaman yang berkontribusi terhadap kehidupan yang kaya dan memuaskan.
Memprioritaskan hubungan juga melibatkan komunikasi dan empati yang efektif.
Orang-orang bahagia secara aktif mendengarkan orang lain, mengekspresikan diri mereka
secara terbuka, dan mempraktikkan kebaikan.
Baca Juga: Cara Membagi Waktu Antara Bersosialisasi dan Menyendiri bagi Kamu si ISFP yang Membutuhkan Keduanya
