Realitasonline.id | Peringatan terhadap Anoreksia, gangguan mental yang mempengaruhi pola makan. Hal ini bisa berbahaya dan merugikan kesehatan.
Hal itu dikarenakan, terlalu obsesi terhadap postur tubuh yang kurus, menyebabkan penurunan berat badan secara ekstrem yang dapat membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani.
Penyebab anoreksia hingga saat ini masih belum diketahui pasti, tetapi faktor biologis melibatkan kemungkinan perubahan genetik.
Terutama pada individu dengan riwayat gangguan makan dalam keluarga.
Baca Juga: Kebiasaan Suka di Kamar Mandi, Ternyata Ini Tipe Kepribadian Unik yang Belum Kamu Ketahui
Sementara itu, aspek psikologis melibatkan sikap atau kepribadian obsesif-kompulsif yang mendorong individu berpegang pada diet ketat.
Sering kali melewatkan waktu makan, dan memiliki dorongan ekstrem untuk terlihat sempurna.
Tekanan lingkungan, termasuk konstruksi sosial terkait standar tubuh ideal, juga dapat memicu anoreksia.
Baca Juga: Si Kutu Buku, Yuk Kenali Jenis Kepribadian Tipe INTJ Ini, Mana Tau Itu Kamu?
Gejala anoreksia mencakup penurunan berat badan ekstrem dan dapat mencakup aspek emosional seperti sering melewatkan makan.
Selain itu enggan makan di depan umum, serta gejala fisik seperti gigi mudah patah dan kulit kebiruan.
Komplikasi jangka panjang dari anoreksia termasuk risiko osteoporosis, kekurangan gizi, gangguan jantung, dan gangguan mental seperti depresi.
Penanganan anoreksia melibatkan obat-obatan, psikoterapi, dan edukasi nutrisi, dengan antidepresan sebagai salah satu pilihan.
