Peran Keluarga yang Disfungsional: Mengidentifikasi dan Mengatasinya

photo author
- Jumat, 2 Februari 2024 | 11:02 WIB
Ilustrasi ibu dan anak  (Pinterest)
Ilustrasi ibu dan anak (Pinterest)

Realitasonline.id - Keluarga disfungsional adalah keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis anggotanya secara konsisten. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Komunikasi yang tidak sehat: Kurangnya komunikasi, komunikasi yang agresif, atau komunikasi yang tidak jujur.
  • Konflik yang tidak terselesaikan: Konflik yang sering terjadi dan tidak terselesaikan dengan baik.

Baca Juga: Wajib Tahu! Kenali Peran Genetik dan Lingkungan dalam Membentuk Kepribadianmu!

  • Penyalahgunaan zat: Penyalahgunaan alkohol, obat-obatan terlarang, atau zat lainnya.
  • Kekerasan: Kekerasan fisik, emosional, atau seksual.
  • Penyakit mental: Salah satu anggota keluarga memiliki penyakit mental yang tidak diobati.

Peran keluarga yang disfungsional dapat berdampak negatif pada anggotanya, seperti:

Rendahnya harga diri: Anggota keluarga mungkin merasa tidak dicintai, tidak dihargai, dan tidak aman.

Kesulitan menjalin hubungan: Anggota keluarga mungkin mengalami kesulitan untuk mempercayai orang lain dan menjalin hubungan yang sehat.

Baca Juga: Jangan Diganggu Saat Lagi Begini!! Penjelasan Pakar: Ini Alasan Kenapa Seseorang Mudah Marah dan Tersinggung saat Lapar dan Ngantuk

Masalah kesehatan mental: Anggota keluarga mungkin lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Mengidentifikasi keluarga disfungsional:

  • Kurangnya komunikasi yang terbuka dan jujur: Anggota keluarga mungkin tidak merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan mereka atau untuk berbagi informasi penting.
  • Konflik yang sering terjadi: Konflik mungkin sering terjadi dan tidak terselesaikan dengan baik.

Baca Juga: Sering Merasa Ketindihan Saat Tidur? Yuk Simak Begini Penjelasan dan Cara Mengatasinya Berdasarkan Pandangan Medis

  • Peran yang tidak jelas: Anggota keluarga mungkin tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka atau bagaimana mereka harus berperilaku.
  • Ketergantungan yang tidak sehat: Anggota keluarga mungkin terlalu bergantung satu sama lain dan tidak memiliki kehidupan yang mandiri.
  • Penyangkalan: Anggota keluarga mungkin menyangkal bahwa ada masalah dalam keluarga.

Baca Juga: 4 Tips Menjalin Pertemanan di Kantor Sambil Menjaga Hubungan Tetap Profesional

Mengatasi keluarga disfungsional:

Terapi keluarga: Terapi keluarga dapat membantu anggota keluarga untuk berkomunikasi dengan lebih baik, menyelesaikan konflik, dan mengembangkan hubungan yang lebih sehat.

Terapi individu: Terapi individu dapat membantu anggota keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan mental dan mengembangkan harga diri yang sehat.

Grup pendukung: Grup pendukung dapat membantu anggota keluarga untuk bertemu dengan orang lain yang memiliki pengalaman yang sama dan untuk mendapatkan dukungan dan saran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tri Puji Astuti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X