Realitasonline.id | Madu dikenal dalam thibbun nabawi sebagai sumber nutrisi bergizi yang baik bagi kesehatan tubuh termasuk dalam pencegahan stunting.
Sebagaimana diketahui di Indonesia saat ini, 1 dari 3 anak mengalami stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kurang gizi yang berkepanjangan, infeksi berulang dan kurangnya stimulasi.
Madu sebagai sumber nutrisi yang multifungsi, belum banyak dibicarakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga: 11 Warga di Luat Pahae Dapat Pendampingan SOL Beternak Lebah Madu
Padahal khasiatnya sangat banyak seperti dalam ajaran Islam, bahkan madu adalah inspirasi kesehatan yang terdapat dalam kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Dikisahkan ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra' Mi'raj, melihat sungai dari madu. Bagaimana kisah sungai madu yang dilihat oleh Rasulullah pada malam Isra Mi’raj? Apa saja keistimewaan madu di dunia ini?
Dalam Kitab Dardir, Nabi Muhammad SAW melihat sungai madu dua kali.
Saat pertama nabi melihat sungai madu adalah di sekitar Sidratul Muntaha, sedangkan yang kedua di dalam surga. (Sayyid Ahmad ad-Dardir, Ad-Dardir ‘ala Qisshatil Mi’raj, Dar Ihya al-Kitab al-‘Arabiyah, tanpa tahun: halaman 21-22).
Sebagai wujud kenikmatan surgawi, keberadaan madu di akhirat tentu tidak sama dengan madu yang ada di dunia.
Baca Juga: Bisa Dites dengan Ibu Jari? Begini Cara Membedakan Madu Asli atau Palsu
Di surga ada sungai madu, sedangkan di dunia tidak pernah ada sungai seperti itu. Namun, madu di dunia dapat diambil manusia dari sarang lebah yang menghasilkannya.
Nilai madu yang sangat tinggi menjadikannya komoditas kesehatan yang unik.
Dalam salah satu surat Al-Qur’an, madu disebut sebagai obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Penyebutan itu didahului dengan keistimewaan lebah yang menghasilkannya.