Gejala disosiatif: Perasaan tidak nyata, mati rasa, atau terpisahkan dari diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Gejala depresi: Kesedihan, kehilangan minat, perubahan nafsu makan dan pola tidur, dan perasaan putus asa.
Penyebab ASD:
ASD disebabkan oleh paparan terhadap peristiwa traumatis yang sangat menegangkan, seperti:
- Kecelakaan
- Bencana alam
- Kekerasan
- Pelecehan
- Kematian orang yang dicintai
Baca Juga: Mengenal Availability Heuristic Dibalik Isu Inisial R yang Buat Geger Para Wanita
Terapi untuk ASD:
Pengobatan ASD bertujuan untuk mengurangi gejala dan membantu seseorang untuk pulih dari peristiwa traumatis. Beberapa terapi yang dapat membantu:
- Terapi psikososial: Terapi perilaku kognitif (CBT), terapi interpersonal (IPT), dan terapi paparan.
- Medikasi: Obat antidepresan, anti-kecemasan, atau obat penenang dapat diresepkan untuk membantu mengelola gejala.
Penting untuk mencari bantuan profesional jika Anda mengalami gejala ASD. Semakin cepat Anda mendapatkan pengobatan, semakin besar kemungkinan Anda untuk pulih sepenuhnya.
Tips untuk Menangani ASD:
- Berbicara dengan orang yang Anda percayai: Ceritakan tentang apa yang Anda alami dan dapatkan dukungan emosional.
- Jaga kesehatan fisik: Makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup.
- Hindari alkohol dan obat-obatan: Zat-zat ini dapat memperburuk gejala ASD.
- Belajar teknik relaksasi: Teknik seperti meditasi, yoga, dan pernapasan dalam dapat membantu Anda mengelola stres dan kecemasan.
Informasi ini tidak dimaksudkan sebagai pengganti nasihat medis profesional. Jika Anda mengalami gejala ASD, konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Ingatlah, Anda tidak sendirian. Banyak orang yang mengalami ASD dan ada banyak cara untuk mengatasinya. (TPA)***