Realitasonline.id | Emosi bisa dirasakan oleh semua orang termasuk anak-anak.
Meski demikian, berbeda dengan orang dewasa, anak-anak masih kesulitan untuk mengelola emosinya.
Ketika mengalami emosi tidak nyaman yang intens, anak jadi kewalahan dan akhirnya keluar dalam bentuk perilaku tantrum.
Baca Juga: Selalu Mensyukuri Atas Apa yang Dimiliki, Ini Manfaat Luar Biasa dari Law of Attraction LoA
Tantrum adalah kondisi ketika anak menunjukkan ledakan emosi yang tidak terkendali.
Baik dalam bentuk perilaku menangis, berteriak, memukul, membanting badan ke lantai hingga melempar barang.
Perilaku tantrum pada anak biasa muncul pada usia 1,5-2 tahun dan memuncak pada usia 3 tahun.
Di periode ini, kemampuan berpikir anak sudah mulai berkembang. Anak mulai memiliki keinginannya sendiri.
Namun, kondisi ini belum diimbangi kemampuan regulasi emosi dan komunikasi yang baik.
Ana masih kewalahan untuk mengelola Emosi tidak nyaman yang ia rasakan, terkadang mereka pun kesulitan untuk menyampaikannya secara verbal.
Jika orang tua bisa mendampingi serta membimbing anak untuk meregulasi emosinya, biasanya berlaku tantrum akan menurun pada usia 4 sampai 5 tahun.
Berikut adalah cara yang bisa dilakukan orang tua ketika anak sedang tantrum.
1. Cool, clam dan confident