Berdasarkan berbagai riwayat tersebut, kita dapat melihat variasi dalam praktik shalat tarawih.
Baca Juga: Puasa dalam Kesehatan Modern: Menggali Rahasia Tersembunyi Kedokteran
Selain itu, beberapa hadits juga menyampaikan contoh praktik shalat tarawih yang dilakukan oleh Aisyah, Maimunah, dan Abdullah bin Mas'ud.
Ada juga kesaksian dari orang-orang luar rumah seperti Ibnu Umar.
Meskipun terdapat variasi dalam pelaksanaan shalat tarawih, baik di dalam rumah maupun di masjid.
Penting untuk mencermati hadits-hadits yang dekat dengan Rasulullah SAW dan yang memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai praktek-praktek beliau.
Dalam menjalankan shalat tarawih, ada beberapa rumus yang bisa digunakan. Misalnya, 11 rakaat dengan 3 Witir bisa dibagi menjadi dua bagian.
Selain itu, terdapat contoh bahwa Rasulullah SAW menunaikan shalat malamnya dengan 134 rakaat, diikuti dengan 3 rakaat.
Dalam praktik tersebut, perhitungannya dapat berbeda, misalnya 22 + 8 atau 18 - 3, tergantung pada cara pelaksanaannya.
Perlu dicatat bahwa pandangan tentang 11 rakaat ini bukanlah shalat tarawih, melainkan shalat witir.
Pendapat ini mungkin kurang sempurna karena berbagai kitab hadis menempatkannya dalam pembahasan yang berbeda-beda.
Terdapat perbedaan dalam pengaturan isi kitab-kitab tersebut, sehingga tidak dapat ditemukan kesepakatan yang jelas.(**)