Penemuan Gas Baru Raksasa di Aceh dan Andaman, PGN Matangkan Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Domestik di Masa Transisi

photo author
- Jumat, 17 Mei 2024 | 11:10 WIB
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam Energy & Economic Outlook Gasfest 2024. (Realitasonline.id/Dok)
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam Energy & Economic Outlook Gasfest 2024. (Realitasonline.id/Dok)

Baca Juga: Diduga Kuasai Lahan Tanpa Izin, Status Tersangka bagi Asma Digugurkan, Kuasa Hukum: Keadilan Masih Ada di PN Sei Rampah

Namun infrastruktur terintegrasi jadi tantangan tersendiri, peran PGN menjadi krusial sebagai pengelola infrastruktur gas terbesar di Indonesia.

Dengan pertumbuhannya atas utilisasi gas bumi, maka peran gas bumi di dalam ekosistem energi akan semakin baik lagi khususnya untuk menjadi energi transisi menuju EBT.

Bersama dengan Pertamina sebagai holding, PGN menyiapkan Rencana Umum Penyediaan Gas.

“Kami sudah melakukan pemetaan atas kondisi neraca gas balance, supply and demand yang ada. Kemudian bagaimana peluang pemanfatannya untuk infrastruktur eksisting akan berkembang, sehingga akan memenuhi kebutuhan demand demand di kota-kota, kawasan-kawan industri, transportasi melalui CNG, transportasi laut, dengan memahami kondisi neraca gas,” ungkap Rosa.

Kemudian terkait dengan infrastruktur pipa gas bumi, PGN memerlukan 2 (dua) jaringan yaitu Pipa Cirebon – Semarang Tahap 2 dan Pipa Dumai-Sei Mangkei.

Baca Juga: Bobby Nasution Minta Calhaj Fokus Ibadah di Tanah Suci, Soal Rumah dan Keluarga Aman di Medan, Ada Camat, TNI Polri yang Menjaga

Jika infrastruktur ini sudah terhubung, maka PGN dapat memiliki fleksibilitas atas beberapa sumber yang hari ini diproyeksikan akan memenuhi kebutuhan gas bumi.

Misalnya, kalau PGN bisa mendapatkan sumber gas baru dari Mubadala. Artinya PGN bisa membawa gas dari Aceh menuju sebagian Sumatera Tengah.

Dari Sumatera Tengah, gas bisa dibawa ke Jawa Bagian Barat. Kemudian jika selanjutnya Pipa Cisem tahap 2 selesai, maka kita akan punya fleksibilitas supply dari Jawa bagian Timur untuk dibawa ke Jawa Bagian Barat, terang Rosa.

Beralih konteks untuk Indonesia timur, PGN melihat hal ini diperlukan logistic scheming yang lebih baik. Salah satunya dengan shipping untuk bisa bergerak mendukung transisi energi yang lebih sustain keberadaannya.

Baca Juga: Lepas 356 Calhaj Kloter 4, Bobby Nasution Kirim 2 Unit Buggy Car untuk Layani Jemaah

Ini tidak mengesampingkan bahwa kita juga punya partner strategic seperti halnya PLN, customer refinery yang kami identifikasi ke dalam rencana penyediaan gas.

Kami percaya dengan integrasi dan agregasi, hasilnya akan optimal. Kalau integrasi dengan memanfaatkan infrastruktur eksisting, maka kami bisa melakukan agregasi pada komoditas tersebut, maka harapannya landing price di customer menjadi lebih kompetitif, tutup Rosa.

Saat ini, gas bumi sudah kompetitif jika dibandingkan dengan fuel cost. Apabila sudah terintergasi dan semakin kompetif, maka PGN dapat meningkatkan andilnya dalam mendorong kemandirian energi di Indonesia.(HZ)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X