Para peritel di China menghadapi tantangan setelah acara belanja online pertengahan tahun yang mengecewakan.
Di mana, belanja konsumen di China, yang merupakan importir minyak terbesar di dunia, telah melemah karena kekhawatiran tentang kondisi keuangan pribadi, penurunan pasar perumahan, pertumbuhan upah yang stagnan, dan pengangguran kaum muda yang tinggi.
“Faktor-faktor ini membahayakan target China untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 5% tahun ini,” kata dia.
Secara keseluruhan, Fischer bilang, tren harga minyak diprediksi masih menunjukkan kecenderungan naik, meskipun ada kekhawatiran atas kondisi ekonomi China.
Rebound ekonomi global yang lambat serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat terus mendorong harga minyak naik.
“Meskipun pasar minyak menunjukkan sedikit perubahan, tren jangka panjang masih cenderung naik karena faktor-faktor fundamental yang mendasarinya,” tandasnya.