Peneliti Sebut Media Sosial Harus Punya Label Peringatan Berbahaya seperti Rokok

photo author
- Minggu, 30 Juni 2024 | 13:51 WIB
media sosial (Freepik)
media sosial (Freepik)

Realitasonline.id | Kepala Badan Urusan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat (AS), Dr. Vivek H. Murthy, menyerukan agar platform media sosial menerapkan label peringatan bahaya kesehatan mental bagi remaja, mirip dengan peringatan pada produk tembakau, rokok.

Pernyataan ini disampaikan Dr. Murthy dalam laporannya pada Senin (17/6), menyusul temuan yang menunjukkan dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental anak muda.

Dalam laporannya, Dr. Murthy mengutip penelitian yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry yang menyebutkan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari tiga jam sehari di media sosial berisiko dua kali lipat mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

“Sudah saatnya untuk mencantumkan label peringatan dari badan urusan kesehatan masyarakat AS di platform media sosial, yang menyatakan bahwa media sosial dapat menimbulkan bahaya kesehatan mental yang signifikan bagi remaja,” kata Dr. Murthy.

Baca Juga: Mulai Juli 2024, SIM Pakai Format Baru, Ada Gambar Motor dan Mobil Berlaku Mulai Juli

Dr. Murthy mengungkapkan bahwa label peringatan ini penting untuk meningkatkan kesadaran tentang potensi bahaya media sosial.

Ia merujuk pada studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa peringatan pada produk tembakau efektif dalam meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok dan mengubah perilaku pengguna.

Selain mengusulkan label peringatan, Dr. Murthy juga memberikan rekomendasi bagi orang tua dan institusi pendidikan.

Ia menyarankan agar sekolah menjadi zona bebas ponsel dan meminta orang tua membuat aturan zona bebas ponsel di rumah, khususnya saat makan, tidur, atau ketika berkumpul dengan keluarga.

Baca Juga: Ini 4 Penyebab dan Bahaya yang Ditimbulkan Akbiat Lampu Mobil yang Menguning

“Pembatasan ini penting untuk menjaga tidur dan interaksi sosial anak-anak,” jelas Dr. Murthy.

Dr. Murthy juga menyarankan orang tua agar membatasi penggunaan media sosial anak hingga mereka menyelesaikan sekolah menengah. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara anggota keluarga untuk membuat dan menerapkan aturan ini.

“Ini jauh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, oleh karena itu orang tua harus bekerja sama dengan anggota keluarga lainnya,” tambahnya.

Dr. Murthy meminta para pemimpin kesehatan masyarakat untuk mendukung terciptanya lingkungan digital yang sehat bagi kaum muda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X