Harga Bitcoin Kembali Rebound Naik 2,91% ke Level US$ 63.253 Per Koin

photo author
- Senin, 1 Juli 2024 | 19:02 WIB
Harga Bitcoin Kembali Rebound Naik 2,91% ke Level US$ 63.253 Per Koin
Harga Bitcoin Kembali Rebound Naik 2,91% ke Level US$ 63.253 Per Koin

realitasonline.id - Pada perdagangan awal bulan Senin (1/7/2024) harga Bitcoin (BTC) kembali rebound atau menguat di pasar spot.

Melansir dari situs resmi CoinmarketCap, harga Bitcoin naik 2,91% ke level US$ 63.253 per koin.

Di sisi lain, Bitcoin sebelumnya turun drastis ke level terendah dalam empat bulan, yakni US$60.000.

Baca Juga: Selama Perdagangan Juli 2024 Bitcoin Diperkirakan Akan Tetap Datar Dalam Sepekan Bertengger di Level US.616

Di mana Bitcoin hampir mendekati penutupan bulan Juni dengan kerugian bulanan dan bertahan pada level dukungan kritis US$ 60.000.

Berdasarkan data Bitcoin Monthly Returns, kinerja BTC pada Juni lalu menurun sebesar 6,96%, sementara pada bulan Mei catatkan kenaikan lebih dari 11%.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan bahwa pada pekan ini, pasar kripto bersiap untuk data ekonomi utama, peristiwa makroekonomi, dan amandemen Ethereum ETF S-1.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melorot Hingga 4,5% Dalam Tujuh Hari Terakhir Mencapai Level Terendah Bulanan Dilevel US$ 65,000

Khususnya, data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) akan menjadi perhatian utama di minggu ini.

Fyqieh menuturkan bahwa akan ada beberapa rilis yang memberikan gambaran menyeluruh tentang tren ketenagakerjaan, seperti tingkat pengangguran AS, yang diperkirakan tetap stabil di angka 4,0%.

Dia menilai, setiap penyimpangan dapat memengaruhi persepsi pasar terhadap stabilitas ekonomi dan tindakan kebijakan Fed di masa mendatang.

Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Ambruk Setelah Sempat Mendekati Level US$ 72.000

Selain itu, dia menyebutkan, pada Rabu (3/7), The Fed akan merilis notulen rapat FOMC bulan Juni.

Menurutnya, setiap petunjuk mengenai sikap hawkish dapat membebani pasar kripto karena suku bunga yang lebih tinggi biasanya mengurangi daya tarik aset-aset berisiko seperti kripto, termasuk Bitcoin.

'Namun, jika ada indikasi stabilitas suku bunga yang berkepanjangan atau sentimen dovish, maka dapat mendukung sentimen pasar dan harga kripto," kata Fyqieh dalam keterangan resminya, Senin (1/7).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X