Wall Street ditutup bervariasi dengan dua indeks utama menguat Disokong Pelemahan Ekonomi Meningkatkan Harapan Federal Reserve

photo author
- Kamis, 4 Juli 2024 | 13:01 WIB

realitasonline.id - Pada perdagangan Rabu (3/7/2024) Wall Street ditutup bervariasi dengan dua indeks utama menguat di pasar spot.

Di mana, indeks S&P 500 dan Nasdaq yang sarat teknologi menguat an mencatat rekor penutupan tertinggi.

Kenaikan ini dampak dari sokongan datang dari data yang menunjukkan pelemahan ekonomi meningkatkan harapan Federal Reserve dapat memangkas suku bunga pada bulan September.

Baca Juga: Wall Street Menguat Didorong oleh Kenaikan Saham Tesla dan Saham-saham Pertumbuhan Megacap

Diperdagangan hari ini, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 23,85 poin atau 0,06% ke 39.308,00, indeks S&P 500 menguat 28,01 poin atau 0,51% menjadi 5.537,02 dan indeks Nasdaq Composite menguat 159,54 poin atau 0,88% ke 18.188,30.

Sementara, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah tipis, tertekan oleh penjualan saham-saham perawatan kesehatan dan konsumen selama sesi perdagangan yang diperpendek jelang libur Hari Kemerdekaan 4 Juli.

Pasar akan tetap tutup pada hari Kamis (4/7), menjaga volume perdagangan tetap tipis sepanjang minggu.

Baca Juga: Wall Street Berakhir Menguat Tipis Didorong Investor Menunggu Data Inflasi Baru

Indeks S&P 500 telah melonjak lebih dari 15% pada paruh pertama tahun 2024, sebagian besar didukung oleh saham-saham papan atas yang terkait dengan teknologi dengan momentum tinggi.

Rekan indeks acuan yang berbobot sama, .SPXEW, hanya naik 5% dan saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah telah tertinggal secara signifikan.

Sokongan bagi bursa saham AS datang setelah investor memperhatikan laporan Ketenagakerjaan ADP maupun data klaim pengangguran mingguan yang menunjukkan adanya pelonggaran kondisi pasar tenaga kerja menjelang laporan upah non-pertanian yang diawasi ketat pada hari Jumat (5/7).

Pasar berharap tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja akan mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga.

"Angka ini merupakan angka klaim pengangguran yang cukup kuat, dan sesuai dengan tren keseluruhan yang mungkin merupakan indikasi pelonggaran pasar tenaga kerja. Hal ini tentunya disambut baik oleh The Fed," kata David Morrison, analis pasar senior Trade Nation.

Selain itu, data PMI dari Institute for Supply Management lebih lemah dari perkiraan, dan pesanan pabrik secara tak terduga merosot. Investor meningkatkan taruhan terhadap penurunan suku bunga di bulan September hingga lebih dari 70%, menurut FedWatch LSEG.

Risalah pertemuan The Fed bulan Juni akan dirilis setelah pasar tutup.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X