realitasonline.id - Pada perdagangan Jumat (5/7/2024) Wall Street ditutup menguat dengan indeks Nasdaq yang sarat teknologi dan indeks acuan S&P 500 mencapai rekor tertinggi.
Di mana sokongan datang dari data baru yang menunjukkan lemahnya pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada awal September mendatang.
Diketahui, diperdagangan hari ini indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 67,87 poin atau 0,17% ke 39.375,87.
Di sisi lain, indeks S&P 500 naik 30,17 poin atau 0,54% ke 5.567,19 dan indeks Nasdaq Composite menguat 164,46 poin atau 0,90% menjadi 18.352,76.
Sementara dengan hasil ini, indeks S&P 500 naik 1,95%, Nasdaq menguat 3,5% persen, dan Dow naik 0,66% sepanjang pekan ini.
Sedangak reli pada bursa saham AS dipicu oleh saham-saham megacap seperti Microsoft yang naik hampir 1,5% hingga berakhir pada rekor tertinggi.
Baca Juga: Wall Street Menguat Didorong oleh Kenaikan Saham Tesla dan Saham-saham Pertumbuhan Megacap
Saham Meta Platforms juga mencetak penutupan tertinggi sepanjang masa, setelah ditutup naik sekitar 5,9%, yang mendorong sektor teknologi informasi ke rekor tertinggi.
Sektor layanan komunikasi pada indeks S&P 500 Ladalah sektor dengan kinerja terbaik, dan mencapai level tertinggi sejak tahun 2000.
Dukungan bagi bursa saham AS datang setelah data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS sedikit melambat pada bulan Juni.
Di mana, dan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam 2,5 tahun, sementara kenaikan upah melambat.
Investor memperkirakan data tersebut dapat memicu perdebatan yang lebih aktif mengenai penurunan suku bunga ketika Federal Reserve bertemu akhir bulan ini.
Peluang pelonggaran bank sentral AS pada bulan September melonjak menjadi 79% dari 66% yang terlihat sebelum data ini dirilis, menurut FedWatch Tool dari CME.
“Laporan ini menempatkan The Fed pada posisi yang nyaman,” kata Peter Cardillo, Chief Market Economist Spartan Capital Securities.