Pertapa tersebut mengatakan bahwa kutukan yang membuat Putri ular terlahir dengan ular akan hilang.
Jika ada seseorang yang mencintainya dengan tulus dan menerima dirinya apa adanya.
Keesokan harinya, pada saat upacara pernikahan tubuh Putri ular perlahan berubah menjadi manusia sepenuhnya.
Marupakan dan semua orang yang hadir terkejut namun bersyukur atas kejadian tersebut.
Setelah kutukan terangkat, Putri ular dan Marupakan hidup bahagia sebagai pasangan suami istri.
Baca Juga: KPU Tapsel Selesaikan Coklit Pemilih Pilkada 2024, DP4 Sebanyak 217.146
Mereka memerintah kerajaan dengan adil dan bijaksana.
Kisah mereka melegenda yang menceritakan dari generasi ke generasi sebagai simbol cinta sejati yang mengatasi segala rintangan dan kesulitan.
Makna dan pesan moral legenda Putri ular dari Kabupaten Simalungun mengajarkan tentang pentingnya menerima dan mencintai seseorang apa adanya.
Baca Juga: KPU Tapsel Selesaikan Coklit Pemilih Pilkada 2024, DP4 Sebanyak 217.146
Kisah ini juga menggaris bawahi nilai-nilai keberanian ketulusan dan kekuatan cinta sejati yang mampu mengatasi segala tantangan.
Setelah selain itu, cerita ini memperlihatkan bahwa keajaiban bisa terjadi ketika seseorang berani untuk mencintai tanpa syarat dan menerima perbedaan. (MIF)