“Eh Saf, aku kebelet pipis nih. Tungguin ya, aku ke toilet dulu dulu, bentarr aja” celetuk Dini.
“Duh Dini, nanggung banget sih pas mau pulang. Yaudah sana buruan, awas pake lama” omel Safitri.
“Iya iya janji nggak pake lama, duh bawelnya mak lampir satu ini” ucap Dini.
Akhirnya, Safitri menunggu Dini ke toilet sembari bermain hape. Setelah Dini selesai dari toilet, mereka berdua langsung pulang menuruni anak tangga lantai 3.
Nggak disangka, sosok perempuan itu ternyata kesal dengan Safitri karena dicuekin sejak hari pertama. Sosok itu menyandung kaki Safitri saat ia menuruni tangga hingga nyaris terjatuh.
“Astaga Saf, hati-hati dong jalannya. Kamu udah nggak kuat nahan ngantuk apa sampe kesandung begini?” tanya Dini.
“Hm hehe, nggak apa-apa Din, aku cuma nggak lihat tangga aja tadi”. Safitri berbohong agar Dini tidak panik jika ia baru saja tersandung sosok gaib.
Sosok perempuan itu masih terlihat jengkel dan bertanya lagi. Sosok hantu: “Kamu bisa lihat aku kan?”
Safitri masih nggak gubris dan akhirnya langsung pulang bersama Dini. Di hari ketiga ospek, perasaan Safitri nggak enak dan malas sekali buat berangkat ke kampus.
Tapi Safitri memaksakan diri untuk berangkat meskipun ada rintangan kecil. Sampai di kampus, Safitri dan Dini segera naik ke lantai 5 dan mulai kegiatan ospek seperti biasa.
Saat itu ruangan kelas ospek ramai dan Safitri melihat ada sosok tinggi besar menghalangi sirkulasi udara. Dua teman Safitri tiba-tiba kesurupan dan harus dibawa ke ruangan Mapala.
Karena menunggu dua temannya yang kesurupan, Safitri akhirnya terpaksa pulang telat sampai jam 18.00 WIB. Nggak disangka, Safitri hari itu haid hari pertama.
Kampus sudah sangat sepi, Safitri dan teman-temannya masih menunggu mobil jemputan menuju ke kampus Depok. Saat masih menunggu mobil jemputan, teman-teman bertanya ke Safitri tentang kejadian mistis di gedung itu.
“Eh Saf, kamu kan indigo ya. Di dalam sana ada apaan sih? Serem banget perasaan” tanya Aliya.
Akhirnya, Safitri terpaksa cerita apa saja yang dia lihat dan alami selama 3 hari ospek di gedung itu. Tapi masih di tengah cerita, badan Safitri tiba-tiba dingin dan bergetar hebat sampai kaku.