Cerita Warga soal Makam Nggoleo di Desa Ronggo Mulyo Jawa Tengah, Pemujaan Setan dengan Bayaran Nyawa Manusia

photo author
- Minggu, 18 Agustus 2024 | 22:36 WIB
Ilustrasi gambar Makam Nggoleo di Desa Ronggo Mulyo Rembang Jawa Tengah. (Realitasonline.id/Dok)
Ilustrasi gambar Makam Nggoleo di Desa Ronggo Mulyo Rembang Jawa Tengah. (Realitasonline.id/Dok)

Baca Juga: Mengundang Penonton ke Dalam Dunia Penuh Misteri, Review Film 'Cuckoo': Menyelami Horor Psikologis

Warga yang menghendaki pakaian itu harus membelinya dari penguasa Nggoleo. Oleh karena itu diperlukan uang rupiah agar bisa memiliki pakaian-pakaian itu.

"Cuma karena pemilik barang itu adalah makhluk yang tak kasat mata, maka setelah berucap membeli, uang tersebut diletakkan begitu saja di atas makam itu," jelas Agus.

Jumlah uang itupun terserah pada orang yang menghendakinya, entah itu seratus ribu atau lebih, yang penting ada penggantinya.

Sebab jika tidak ada uang penggantinya, dapat berakibat akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Biasanya penunggu Makam Nggoleo akan mengejar-ngejar pengambil pakaian itu lewat teror gaib ataupun mimpi.

Tentunya mereka menghendaki agar pakaian yang diambil dari Makam Nggoleo itu dikembalikan ke tempat asalnya, jika orang yang menghendaki pakaian itu tidak mau membelinya.

Sebagai tempat persembahan, sangatlah wajar kalau di makam ini pada waktu-waktu tertentu terdengar suara jerit tangis, seperti orang yang mengalami siksaan dan penderitaan.

"Banyak orang yang mendengar jerit tangis anak-anak dari makam itu, Mas!" ungkap Sukijan, pemuda Desa Ronggo.

Baca Juga: Terkubur Dalam Sejarah: Menyingkap Misteri Kota Atlantis

Saat penulis berkunjung ke tempat ini, memang masih banyak sisa-sisa ritual itu. Botol-botol kecil bekas tempat minyak wangi, teronggok di atas sebuah tempat yang diyakini sebagai makam tokoh sakti yang membangun desa bernama Desa Ronggomulyo.

Begitu juga bekas-bekas pakaian yang telah lapuk, termakan usia dan sebagian lagi hangus terbakar karena makam itu dibersihkan warga, juga teronggok di salah satu sudut makam, persisnya di bawah pohon beringin.

Kini sudah lima tahun Mbah Gemi, juru kunci penghubung Nggoleo telah meninggal dunia, tidak ada lagi orang yang merawat makam Nggoleo.

Namun begitu masih ada juga orang-orang yang datang ke tempat ini untuk melakukan ritual sendirian.

Apalagi dengan terpuruknya perekonomian di negeri ini, membuat orang semakin gelap mata untuk dapat hidup berkecukupan, meskipun harus bersekutu dengan setan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X