Pemerintah Turun Tangan Akibat Bocah di Bangkalan Dipaksa Ayah Tiri untuk Memulung

photo author
- Sabtu, 31 Agustus 2024 | 06:05 WIB
Pj Bupati Bangkalan, Arief M. Edie turun tangan setelah melihat seorang bocah berusia 9 tahun dipaksa oleh ayah tirinya untuk menjadi pemulung.
Pj Bupati Bangkalan, Arief M. Edie turun tangan setelah melihat seorang bocah berusia 9 tahun dipaksa oleh ayah tirinya untuk menjadi pemulung.

Baca Juga: Syarat -Syarat Sah Pelaksanaan Sholat Jumat Berjamaah di Masjid

"Jadi enggak usah mikir kebutuhan sekolah, semuanya sudah dijamin," tambahnya.

Pj Bupati juga menyampaikan bahwa pihaknya memberikan bantuan sembako untuk kebutuhan sehari-hari, serta uang tabungan pendidikan dan peralatan masak untuk ibunya berjualan. 

"Tabungan tersebut dititipkan ke pihak sekolah sampai Bustomy lulus SD," ujarnya.

Di sisi lain, kondisi kedua orang tua Bustomy dikatakan masih sehat dan rumahnya permanen, sehingga tidak ada alasan untuk terus menyuruh anaknya menjadi pemulung. 

"Kami minta untuk tidak lagi mulung karena tidak pada tempatnya anak kecil itu bekerja memulung," kata Arief.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Sabtu, 31 Agustus 2024 Stasiun TV di Indonesia: Live Seoul Earth on Us Cup 2024 Laga Indonesia vs Thailand

Sayangnya, orang tua Bustomy enggan memberikan keterangan terkait dugaan eksploitasi ini. Namun, Kapten Inf Parnowo dari Koramil Labang mengonfirmasi bahwa banyak warga sekitar yang mengetahui tentang situasi Bustomy. 

"Setiap hari sepulang sekolah, Bustomy langsung disuruh menjadi pemulung oleh ayah tirinya," ungkapnya.

Walaupun demikian, Parnowo menambahkan bahwa Bustomy tidak benar-benar menjadi pemulung, karena karung yang dibawanya biasanya kosong. 

"Itu hanya settingan supaya dapat iba dari masyarakat," jelasnya. 

Pemkab Bangkalan pun meminta agar Bustomy tidak lagi disuruh menjadi pemulung agar bisa fokus pada pendidikannya.

Baca Juga: Syarat -Syarat Sah Pelaksanaan Sholat Jumat Berjamaah di Masjid

Namun, ayah tiri Bustomy sempat menolak untuk menghentikan praktik tersebut, dengan alasan bahwa anaknya harus membantu mencari penghasilan untuk keluarga. 

"Mau disekolahkan sampai kuliah, tapi dengan syarat saya diberi uang Rp200.000 setiap hari," katanya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X