Ini Penyebab Burung Pipit Mati Massal Seketika di Bandara Bali

photo author
- Senin, 25 November 2024 | 20:02 WIB
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali mengangkat salah satu burung pipit yang tersambar petir di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali.  (ANTARA/HO-Humas BKSDA Bali)
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali mengangkat salah satu burung pipit yang tersambar petir di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali. (ANTARA/HO-Humas BKSDA Bali)

Realitasonline.id-Denpasar | Ratusan burung pipit ditemukan mati massal di kawasan Bandara Ngurah Rai, Bali, dalam peristiwa yang menarik perhatian publik. Kejadian ini terjadi pada Jumat (21/11/2024) dan menjadi viral setelah video evakuasi bangkai burung beredar luas di media sosial.

Penyelidikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan para ahli dari Universitas Udayana mengungkap berbagai kemungkinan penyebab fenomena langka ini.

Fenomena ini terjadi di kawasan Bandara Ngurah Rai, di mana burung pipit mati massal ditemukan berserakan di jalanan. Petugas kebersihan bandara segera mengevakuasi bangkai burung-burung tersebut.

Kepala BKSDA Bali, Ratna Hendratmoko, menyebutkan bahwa sebagian besar bangkai burung telah mengalami degradasi hingga 90 persen, sehingga pengambilan sampel untuk nekropsi tidak memungkinkan.

Baca Juga: Kisah Sukses Agen Mitra UMi BRI di Merauke, Tingkatkan Ekonomi Keluarga Hingga Sekolahkan Anak

Menurut BKSDA Bali, burung pipit (Estrildidae) ini mati akibat pohon tempat mereka bersarang tersambar petir. Sambaran tersebut mengakibatkan ranting pohon patah dan burung-burung yang bertengger di sana terkena dampaknya.

Ratna menjelaskan bahwa meskipun pohon yang tersambar tidak tumbang, kerusakan yang terjadi cukup signifikan hingga menyebabkan kematian massal burung yang sedang beristirahat.

Lokasi kejadian telah diperiksa lebih lanjut, dan sambaran petir dikonfirmasi sebagai penyebab utama.

Selain penjelasan dari BKSDA, pendapat lain disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika.

Baca Juga: Bawaslu Siap Mengawasi, Pemilih Wajib Bawa KTP Elektronik Atau Biodata Kependudukan dari Dukcapil

Menurutnya, pohon yang menjadi lokasi kejadian adalah habitat utama bagi burung pipit. Ia mengemukakan bahwa stres dapat menjadi salah satu pemicu perilaku bunuh diri massal burung ini.

Mahardika menjelaskan bahwa habitat burung pipit sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, makanan, dan reproduksi.

Kehilangan habitat atau tekanan lingkungan lainnya dapat menyebabkan kebingungan dan kelelahan pada burung, yang memicu perilaku tidak biasa.

Ia juga menyebutkan kemungkinan overpopulasi di lokasi tersebut sebagai faktor yang memperburuk tekanan pada kawanan burung pipit.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X