Banyak warga lokal yang terlibat dalam layanan pendakian seperti penyelenggara trekking, pemandu (guide), porter, dan penyedia akomodasi pendukung.
Namun, tingginya aktivitas pendakian juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Kepala Balai TNGR NTB, Yarman menegaskan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pendaki, dan pemangku kepentingan untuk menjaga kelestarian Gunung Rinjani.
“Di manapun berada, berprofesi sebagai apapun, mari bersama-sama menjaga kelestarian Gunung Rinjani agar menjadi gunung bebas sampah,” ajaknya.
Menghadapi tantangan sampah yang terus meningkat, kesadaran kolektif menjadi kunci utama untuk menjaga Gunung Rinjani sebagai destinasi wisata alam yang bersih dan berkelanjutan.
Balai TNGR menekankan bahwa kebersihan kawasan adalah tanggung jawab bersama, melibatkan wisatawan, masyarakat lokal, dan pihak terkait.
Baca Juga: 20 Pengamen Ditangkap Usai Palak Turis Asal Jepang di Bogor, 13 Diantaranya Positif Narkoba
Diharapkan, upaya ini mampu menjadikan Gunung Rinjani sebagai contoh pengelolaan lingkungan wisata yang bertanggung jawab, sekaligus menjaga daya tarik kawasan sebagai ikon pariwisata NTB.