Realitasonline.id - Jakarta | Peran perempuan dalam pemerintahan kian menunjukkan taji, terutama di tengah kemajuan era industri 4.0.
Di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN), kiprah perempuan bukan hanya sekadar pelengkap, melainkan menjadi penggerak utama dalam mendukung pembangunan nasional.
Pembina Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (IKAWATI) Kementerian ATR/BPN, Ny Dily Nusron Wahid mengungkapkan kebanggaannya terhadap peran aktif pegawai perempuan di lingkungan kementerian tersebut.
Baca Juga: Cara Mix and Match Fashion Purana agar Terlihat Modern dan Chic
Ia menyebutkan bahwa kini perempuan menduduki banyak jabatan strategis, seperti Kepala Kantor Pertanahan (Kantah), yang dulu mungkin dianggap tidak lazim.
“Saya sangat bangga melihat kiprah para pegawai perempuan di Kementerian ATR/BPN. Dulu mungkin dianggap aneh, sekarang sudah biasa. Ini menunjukkan perubahan besar dalam cara pandang, ” ujarnya, Selasa (22/4/2025).
Dily menjelaskan, perempuan memberikan nilai tambah dalam pelayanan publik berkat ketelitian, empati, dan dedikasi yang tinggi.
Saat ini tercatat sebanyak 8.591 pegawai perempuan tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, terdapat 139 Pejabat Administrator, 16 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, dan 2 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya perempuan.
Baca Juga: Langkah Kartini Masa Kini, Petugas Ukur Perempuan Tembus Batas Negeri
“ Kesetaraan di Kementerian ATR/BPN bukan sekadar slogan. Perempuan di sini bukan pelengkap. Mereka adalah penggerak. Karya yang dilakukan dengan integritas dan hati akan menjadi inspirasi. Teruslah menjadi agen perubahan, ” katanya.
Salah satu contoh nyata ketangguhan perempuan di sektor pertanahan datang dari Cut Putri Ananda (25 tahun), Asisten Penata Kadastral Pemula di Kantah Kota Sabang Aceh.
Sejak 2017, ia telah menjalani tugas sebagai satu-satunya petugas ukur di kantornya, mencakup survei, pengukuran, hingga pelaporan data tanah.
“ Medannya berat, bisa naik turun gunung atau dekat tebing. Tapi, saya tetap semangat karena ini bagian dari tugas saya, ” ungkapnya.
Meski sempat diragukan karena gendernya, Cut membuktikan bahwa perempuan mampu menjalankan tugas teknis yang menantang.