Realitasonline.id - Jakarta | Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN) Ossy Dermawan menegaskan pentingnya pertanahan dan tata ruang sebagai pilar ketahanan nasional.
Hal tersebut disampaikan saat dirinya menjadi pembicara dalam Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Angkatan ke-220 Kolaboratif Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonedia (Lemhanas RI 2025), yang digelar di Aone Hotel, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Dalam pemaparannya, Wamen Ossy menyatakan, tanah memiliki peran strategis dalam menjaga integritas wilayah, mendorong pemerataan pembangunan, serta mewujudkan keadilan sosial.
Ia juga menekankan, perencanaan tata ruang yang baik bukan hanya menciptakan efisiensi pembangunan, tetapi juga menjadi fondasi kuat bagi kedaulatan negara.
“ Ketahanan nasional seringkali dipersempit pada aspek militer, padahal pertanahan dan tata ruang juga merupakan elemen kunci dalam strategi geopolitik modern, ” ujar Wamen Ossy.
Ia menambahkan, tata ruang tidak hanya menyangkut perencanaan wilayah fisik, melainkan juga merupakan instrumen pengendalian sumber daya, alat pengaruh politik, serta bagian integral dari sistem pertahanan nasional.
Penempatan strategis kawasan industri, permukiman, pertanian, hingga kawasan militer, menurutnya, harus dirancang dengan visi jangka panjang demi mendukung ketahanan bangsa.
Baca Juga: Rapat FLLAJ Tapsel Bahas Penanganan Jalan Vital Batu Jomba, Sepakati Hal ini
Ia juga menyoroti pentingnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang disebutnya bukan sekadar dokumen teknis pengatur zonasi, tetapi juga dokumen geopolitik yang menentukan arah pemanfaatan ruang nasional.
“ RTRW menentukan bagaimana ruang negara dijaga, dimanfaatkan dan diarahkan demi kedaulatan bangsa, ” jelasnya.
Menanggapi program ketahanan pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo, Wamen Ossy menekankan pentingnya kepastian hak atas tanah.
Ia mengingatkan agar lahan pertanian produktif tidak dikonversi secara sembarangan menjadi kawasan industri atau properti tanpa perencanaan matang.
“ Investasi tetap penting, namun harus sejalan dengan upaya menjaga ketahanan pangan. Jangan sampai pembangunan ekonomi mengorbankan keberlanjutan sumber pangan kita, ” tegasnya.
Lebih lanjut, Wamen Ossy juga menyampaikan, pertanahan dan tata ruang turut berperan besar dalam mendukung ketahanan energi nasional. Ia menyatakan bahwa keberhasilan transisi menuju energi hijau sangat bergantung pada ketersediaan ruang bagi infrastruktur energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya, bayu, maupun bioenergi.
