Realitasonline.id - Jawa Barat | Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR BPN) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menyelenggarakan Pelatihan Strategi Komunikasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang kehumasan, di BPSDM, Cikeas, Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, 21-22 Mei 2025, bertujuan untuk membekali insan Humas ATR/BPN dengan keterampilan dan pemahaman dalam merancang strategi komunikasi yang efektif, sistematis dan selaras dengan visi dan misi kementerian.
Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai satuan kerja ATR/BPN. Para peserta mendapatkan berbagai materi mulai dari kebijakan kehumasan, strategi dan taktik komunikasi, diseminasi media, hingga riset dan evaluasi komunikasi.
Baca Juga: Kurun Waktu Lima Tahun, SOL Fokuskan CSR Dukung Pertanian Bawang Merah di Luat Pahae
Narasumber berasal dari internal kementerian serta tim ahli eksternal, termasuk dari Kantor Komunikasi Kepresidenan RI (Presidential Communication Office/PCO).
Pelaksana Tugas (Plt).Sekretaris BPSDM, Einstein Al Makarima Mohammad, yang membuka acara mewakili Kepala BPSDM Agustyarsyah, menekankan pentingnya komunikasi sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah institusi.
" Dalam menghadapi tantangan komunikasi di era digital yang semakin kompleks. Di era yang serba cepat dan saling terhubung ini, strategi komunikasi bukan sekadar kebutuhan pendukung, " ujar Einstein, Kamis (31/5/2025).
Disebutkannya, keberhasilan institusi, baik pemerintah maupun swasta, ditentukan oleh bagaimana mereka mengomunikasikan program, kebijakan, dan nilai-nilai kepada publik.
" Kegiatan ini menjadi langkah konkret Kementerian ATR/BPN dalam memperkuat kapasitas komunikasi para ASN nya agar mampu menghadapi tantangan zaman, membangun kepercayaan publik dan menyampaikan informasi secara tepat dan berdampak, " sebutnya
Kepala Biro Humas dan Protokol Kementerian ATR/BPN, Harison Mocodompis, yang hadir dalam kegiatan tersebut juga turut menyampaikan materi pada hari pertama pelatihan.
Ia menekankan, insan kehumasan harus mampu menerjemahkan berbagai program kementerian ke dalam narasi yang mudah dipahami masyarakat dan membangun partisipasi publik.
“ Perbedaan bahasa, kultur, harus kita terjemahkan dalam strategi komunikasi. Kalau masyarakat paham, mereka akan melaksanakan dan ketika melaksanakan, mereka akan memperoleh manfaat, ” tutur Harison.
Menurut Harison, strategi komunikasi tidak hanya penting bagi hubungan eksternal, tetapi juga untuk memperkuat budaya pelayanan publik di lingkungan kementerian.
Baca Juga: Bobby Nasution Minta CPNS Pemprov Sumut Jangan Tersinggung Sikapi Kritik Masyarakat