Realitasonline.id | Badan PBB UNESCO mengatakan dengan resmi bahwa buka puasa Ramadan masuk ke dalam daftar warisan budaya tak benda.
Seperti halnya bagi setiap muslim bahwa buka puasa Ramadan adalah hal yang ditunggu-tunggu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Permohonan kepada UNESCO tersebut dilakukan 4 negara dengan mayoritas muslim, yaitu Iran, Turki, Azerbaijan dan Uzbekistan.
Baca Juga: Turunkan 7 Petenis, Pelti Sumut Siap Berikan Prestasi Terbaik di PON 2024
Akhirnya tim Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda tetapkan secara resmi dengan menggelar pertemuan di Botswana.
Hal itu dikarenakan buka puasa Ramadan identik dengan suasana kekeluargaan baik dari keluarga ataupun teman.
"Buka puasa Ramadan itu untuk memperkuat kekeluargaan serta mempromosikan jiwa sosial, solidaritas dan interaksi sosial," tulis isi pernyataan.
Seperti yang diketahui tradisi buka puasa Ramadan identik dengan kurma ataupun makanan yang manis-manis.
Tapi ada beberapa negara yang menghidangkan makanan buka puasa Ramadan berbeda-beda tergantung negaranya.
Selain buka puasa Ramadan masuk daftar warisan budaya tak benda, ternya minuman tradisional asal Indonesia, yaitu jamu juga resmi masuk daftar warisan budaya tak benda oleh UNESCO.
UNESCO menetapkan jamu sebagai warisan budaya tak benda tepat di dilakukan di forum UNESCO secara resmi.
Sebagaimana dikatahui, bahwa jamu adalah minuman tradisional Indonesia yang menarik perhatian Kemendikbudristek, Nadim Makarim mengucapkan terima kasih pada forum UNESCO di Botswana. (MIF)