Realitas.co.id I Penampilan ketiga calon wakil presiden (cawapres), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud (MD) yang telah mengikuti debat perdana dalam rangkaian Pilpres 2024 pada Jumat, 22 Desember 2023 turut menjadi perbincangan netizen.
Dr. Muhammad Iqbal mengungkapkan, Gibran Rakabuming merupakan sosok cawapres yang terlihat lebih siap dibandingkan dua lainnya dalam debat kemarin malam. Namun, statement yang terlontar dari Gibran Rakabuming masih menimbulkan polemik.
Baca Juga: Mahfud MD : Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 7 Persen Setelah Reformasi
“Gibran sudah seharusnya melahap tema seputar ekonomi karena posisinya saat ini. Berdasarkan tema itu, debat bisa dimenangkan oleh cawapes nomor urut dua, “ ucapnya, dikutip Realitasonline.id dari PikiranRakyat.com dari Antara, Sabtu, 23 Desember 2023.
Iqbal juga mencontohkan pernyataan Gibran Rakabuming yang dinilai masih menimbulkan polemik yaitu saat membahas soal anak muda yang disiapkan untuk menjadi ahli ekonomi digital dalam hal kripto dan blokchain.
Baca Juga: Pertanyakan Putusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Nilai Debat Cawapres Wajib dan Diperlukan
“Sejauh ini kripto menyisakan ketidakadilan dan salah satu pemicu krisis ekonomi dunia. Padahal, dunia kripto dan ekosistem syariah itu secara pondasi nilai dan sistem tata kelola sangat bertentangan,“ imbuhnya.
Apa yang di gagas Gibran, sambung Iqbal, hanya memberikan kesan untuk membuat lawannya merasa malu. Lebih lanjut ia menilai bahwa cawapres yang memiliki substansi ide paling terukur dan sarat logika adalah Cak Imin. Sementara, Mahfud MD masih normatif.
“Gibran sepertinya menyiapkan diri dengan misi terkesan hanya untuk mempermalukan lawan debat. Terpenting lagi, hampir semua substansi argument yang dilontarkan sesungguhnya sarat problematik dan distortif, “ jelasnya.
Baca Juga: Kampanye di Bekasi, Cak Imin Sampaikan Boleh Terima Sogokan Tapi Jangan Pilih Orangnya
Terkait dengan penampilan Cak Imin, dikomentari Iqbal, cawapres pendamping Anies Baswedan itu melontarkan diksi slepetan licin yang namanya jadi slepetnomics. Sementara, pernyataan dari Mahfud MD terkesan tidak bisa keluar dari lingkaran hukum.
“Terpenting dikritisi adalah semua retorika dan gaya debat Gibran terlihat memang lebih siap daripada Muhaimin dan Mahfud, tetapi semua substansi-nya sangat problematik, karena retorikanya sarat informasi kebijakan yang distortif,” ucapnya.***