Realitasonline.id | Jelang idul Fitri biasanya tradisi masyarakat Indonesia adalah mudik Atau pulang kampung.
Biasanya jika dalam perjalanan mudik atau pulang kampung tubuh akan terasa lelah padahal dalam keadaan puasa.
Hal itu lantaran menempuh perjalanan yang cukup jauh yang membuat tubuh mudah capek saat puasa.
Sehingga banyak orang yang membatalkan puasanya ketika dalam perjalanan.
Sebenarnya hal itu bisa dikatakan sah jika membatalkan puasa pada saat perjalanan jauh.
Hal itu pun dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat tentang syarat yang harus diketahui dalam membatalkan puasa dalam perjalanan.
Dalam ajaran islam orang yang dalam perjalanan ataupun yang sakit boleh untuk membatalkan puasa.
Tapi tetap diingat wajib baginya untuk menggantinya atau dengan cara membayar fidyah.
Seperti yang dijelaskan dalam Alquran surah al-baqarah ayat 184, bahwasanya Allah berfirman:
Artinya: ada hari tertentu bagi siapa di antara kamu sedang dalam perjalanan atau sakit Lalu dia tidak berpuasa maka wajib untuk menggantinya pada hari lain.
Bagi yang berat untuk menggantinya maka diwajibkan untuk membayar fidyah.
Berikut adalah penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat tentang syarat ketika membatalkan puasa dalam perjalanan jauh.