realitasonline.id - Bagi peternak pemula memang sekilas mungkin banyak orang memandang sebelah mata peternak yang gunakan sistem angon bebek di sawah.
Bayangkan, peternak bebek sistem angon di sawah omzetnya bisa capai puluhan juta rupiah hanya dalam waktu 3 bulan.
Salah satunya adalah Cipto, salah seorang pengangon bebek warga dukuh Guci, Desa Sukowangi, Kecamatan Taman mengatakan, bahwa usaha ternak bebeknya dengan cara angon di sawah lebih menguntungkan.
Baca Juga: Bebas Pakan! Ternak Bebek Sistem Angon di Sawah Sangat Menguntungkan Peternak
"Sistem angon lebih menguntungkan dari pada sistem kandang," ucapya.
Menurutnya, dengan cara angon dari sawah ke sawah ternyata untuk pendapatan cukup lumayan bagi ukuran para peternak.
Adapun keunggulan beternak bebek dengan cara angon, menurut Cipto, yakni pengeluaran untuk membeli pakan ternak lebih kecil jika dibandingkan dengan sistem kandang, karena sistem angon peternak tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk beli pakan.
"Pakan konsentrat hanya diberikan saat bebek berumur 0 - 20 hari," ujar Cipto.
Cipto yang saat ini memelihara 300 ekor bebek, mengangon bebeknya setiap hari di persawahan Desa Kendalsari yang baru panen.
"Sampai 15 hari saya dengan rombongan bara (nginep di sawah angon bebek) di sini," ungkapnya.
Sementara, menurut manto (40), pengangon bebek asal desa Tambakrejo Pemalang, sistem ternak dengan cara angon di areal sawah sehabis panen lebih sehat, karena pergerakan bebek lebih bebas serta banyak mendapatkan makanan organik dari sawah, seperti keong dan cacing.
"Bebek lebih sehat, karena pergerakan bebek lebih bebas serta banyak mendapatkan makanan organik dari sawah," ujar manto yang mengangon 400 ekor bebek.
Adapun 400 ekor bebek yang Manto pelihara adalah bebek jenis Turi dari Brebes, karena bebek jenis ini jauh lebih cepat besar dan produktifitasnya bagus, sehingga banyak disukai peternak.
Manto menuturkan, jika bebek mulai bertelur pada umur 5 bulan, namun manto tidak memelihara pada sampai usia tersebut, dirinya menjual ke pedagang saat umur bebek memasuki 3 bulan (bayah) dengan harga per ekor Rp85 ribu.