nusantara

Harga Minyak Mentah Brent Naik 56 Sen Menuju Level US$81,25 Per Barel

Rabu, 14 Agustus 2024 | 15:44 WIB
Harga Minyak Mentah Brent Naik 56 Sen Menuju Level US$81,25 Per Barel

realitasonline.id - Pada perdagangan Rabu (14/8/2024) harga minyak mentah mengalami kenaikan setelah laporan industri menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat (AS) turun.

Di sisi lain, pasar mengawasi kemungkinan meluasnya perang Israel-Gaza yang dapat mempengaruhi pasokan minyak global.

Berdasarkan data yang dilansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik 56 sen, atau 0,7%, menjadi US$81,25 per barel pada pukul 05:40 GMT.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun Menghentikan Kenaikan Selama Lima Hari Berturut-turut

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) meningkat 59 sen, atau 0,8%, menjadi US$78,94 per barel.

Produsen minyak utama Timur Tengah, Iran, belum membalas pembunuhan seorang pejabat Hamas di ibu kotanya yang disalahkan pada Israel.

Sementara, setiap eskalasi konflik di Timur Tengah jelas merupakan risiko peningkatan harga minyak selama enam bulan ke depan dan mungkin bahkan lebih lama.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik untuk Sesi Kelima Berturut-turut Terkerek Kekhawatiran Resesi Amerika Serikat Mereda

"Sejauh mana pembalasan Iran, serta respons Israel, kemungkinan akan menentukan apakah konflik saat ini di Timur Tengah meluas menjadi konflik regional," kata Vivek Dhar, analis di Commonwealth Bank of Australia.

"Keprihatinan pasar langsung adalah serangan terhadap pasokan dan infrastruktur minyak Iran. Iran menyumbang 3-4% dari permintaan minyak global, di mana 25-50% diekspor."

Iran telah bersumpah akan memberikan respons keras terhadap pembunuhan pemimpin Hamas akhir bulan lalu.

Israel belum mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya, tetapi sedang bertempur di Gaza melawan Hamas setelah kelompok tersebut menyerang Israel pada bulan Oktober.

Untuk melawan Iran, Angkatan Laut AS telah mengerahkan kapal perang dan kapal selam ke Timur Tengah.

"Jika konflik yang lebih luas di Timur Tengah berkembang, hal ini kemungkinan akan mengancam tidak hanya pasokan Iran tetapi juga minyak yang bergerak melalui titik-titik sempit utama di Timur Tengah," kata para analis di ANZ Research dalam sebuah catatan pada hari Rabu.

"Ini bisa mengekspos lebih dari 20 juta barel per hari minyak terhadap risiko gangguan."

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB