Realitasonline.id | Buya Yahya, seorang ulama yang banyak memberikan pencerahan tentang praktik ibadah sehari-hari, memberikan penjelasan yang jelas mengenai masalah meminta air doa kepada seorang ustaz atau orang yang dianggap memiliki ketaqwaan tinggi.
Berikut adalah pandangan Buya Yahya tentang masalah ini:
1. Tidak Termasuk Syirik:
Meminta air doa kepada ustaz atau orang saleh tidak termasuk perbuatan syirik selama niatnya benar.
Menurut Buya Yahya, syirik terjadi ketika seseorang menyekutukan Allah dengan makhluk lain atau percaya bahwa makhluk tersebut memiliki kekuatan mandiri di luar kuasa Allah.
Dalam kasus meminta air doa, yang diharapkan adalah keberkahan dari doa orang saleh tersebut, bukan kekuatan dari air itu sendiri.
Orang yang meminta air doa harus yakin bahwa kesembuhan atau manfaat yang diharapkan datangnya dari Allah, bukan dari air atau doa itu sendiri.
2. Bentuk Tawassul (Perantara):
Meminta air doa dapat dipandang sebagai bentuk tawassul, yaitu mencari perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam Islam, tawassul melalui orang-orang yang dianggap saleh adalah sesuatu yang dibolehkan selama tidak menyalahi akidah.
Dalam sejarah Islam, para sahabat juga pernah meminta Nabi Muhammad SAW untuk mendoakan mereka atau menggunakan benda-benda yang pernah disentuh oleh Nabi sebagai perantara untuk memohon keberkahan kepada Allah.
3. Menghormati Orang Saleh dan Mendoakan Keberkahan:
Buya Yahya menjelaskan bahwa meminta air doa kepada orang yang dianggap dekat dengan Allah adalah bentuk penghormatan terhadap orang saleh dan pengakuan bahwa doa orang saleh memiliki nilai yang istimewa di sisi Allah.
Air yang didoakan itu diharapkan membawa keberkahan karena didoakan oleh orang yang dekat dengan Allah.
Namun, penting untuk selalu menegaskan bahwa yang memberikan keberkahan dan kesembuhan adalah Allah semata.
4. Niat yang Lurus dan Tawakal:
Ketika meminta air doa, niat harus tetap lurus, yaitu meminta keberkahan dari Allah melalui perantara doa orang saleh.
Buya Yahya menekankan pentingnya tawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah. Seseorang yang meminta air doa harus tetap berusaha, berikhtiar, dan yakin bahwa hasil akhir ada di tangan Allah.