Jika Anda menemukan mobil Everest dengan transmisi yang bermasalah, biaya perbaikannya sekitar Rp10 jutaan.
Begitu pula dengan kondisi transmisi manual dari mobil Everest. Ketika Anda menemukan adanya gejala kopling yang slip dan perpindahannya tak semulus biasanya, biaya yang perlu dipersiapkan lebih rendah dibandingkan Everest matic, yaitu sekitar Rp4-5 jutaan.
Baca Juga: Harga emas Antam Stagnan Dibanderol di Rp1.203.000 Per Gram di Perdagangan Senin (25/3/2024)
5. Periksa kondisi mesin
Untuk generasi kedua ini, Ford membekali Everest dengan dua pilihan mesin, yaitu mesin diesel Duratorq 2.2 liter TDCi 4-silinder dengan tenaga maksimal 160 PS dan torsi puncak 385 Nm.
Sementara pilihan lainnya yang lebih bertenaga yaitu mesin Duratorq 3.2 liter TDCi 5-silinder yang mampu menyemburkan 200 PS dan torsi 470 Nm.
Karena Everest memang mengandalkan mesin yang bandel dan tahan lama, maka jarang ditemukan masalah yang berat pada mesin mobil ketika membeli Everest bekas.
Tapi ada beberapa keluhan akibat pemakaian yang bisa dideteksi ketika mengendarai mobil ini.
Baca Juga: Agak Laen Memang! Ini Dia 4 Kebiasaan Aneh Tipe Kepribadian MBTI INTP, yang Terakhir Jangan Ditiru!!
Salah satunya adalah mesin yang terasa menahan dan keluaran tenaga yang tidak terlalu powerful.
Hal ini biasanya terjadi karena adanya masalah pada injektor. Termasuk suara knocking atau menggelitik yang bisa Anda temukan ketika membawa mobil ini berkendara di jalanan.
Untuk perbaikan kalibrasi injektor sendiri membutuhkan biaya sekitar Rp1,5 jutaan. Penggantian unit baru membutuhkan kocek sekitar Rp3 jutaan.
Apalagi bagi Anda yang ingin mengganti dengan spare part asli dari Ford perlu merogoh kocek lebih dalam, yaitu sekitar Rp6 jutaan.
Masalah tenaga mesin yang tertahan di putaran bawah juga bisa terjadi apabila sensor EGR (Exhaust Gas Recirculation) yang kotor.