Realitasonline.id | Sejumlah puluhan Blogger, Wartawan, dan Fotografer menggrebek salah satu KBA (Kampung Berseri Astra). Sebelum aksi grebek, para pegiat yang tergabung dalam komunitas Pena Kita bersama Pewarta Foto Indonesia (PFI) ini berkumpul di pendopo yang berada sekitaran laut pesisir Desa Pantai Cermin Kanan.
Ditemani angin sepoi-sepoi, Astra Head Office, Permata Sari menyebutkan perusahaan kendaraan bermotor yang tersohor ini memiliki kampung-kampung, selain itu juga desa binaan tersebar menyeluruh nusantara.
Didampingi Head of Internal Communication Astra, Wisnu Wijaya, dan Coorporate Communication Astra, Bryan Darmawan mengajak para pegiat untuk berkeliling kampung. Merupakan rangkaian road show kedua sejak Juni 2024, yang sebelumnya sudah beraksi di kota Solo.
Pihak perwakilan Kecamatan Pantai Cermin, Zein mengucapkan sangat bersyukur kampung mereka ini menjadi Kampung Berseri Astra.
"Kami sangat bersyukur dan mendukung tentunya dari bapak-bapak pihak astra, sehingga ini kalau bisa berkelanjutan." Pungkas Zein. Jumat (6/8/2024) lalu.
Kampung Berseri Astra berada Desa Pantai Cermin Kanan yang merupakan wilayah bagian Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai. Terletak pada titik koordinat 3.6408 LU (Lintang Utara), 98.982 BT (Bintang Timur). Selain dikenal sebagai tempat rekreasi warga sekitar, tempat ini juga rajin dikunjungi dari berbagai daerah di Sumatera Utara.
Desa ini terdapat panorama tersembunyi. Memiliki luas wilayah 80,30 km2, jumlah penduduknya sampai 7,2 ribu jiwa, dengan 2,04 ribu jumlah KK (Kartu Keluarga). Selain itu, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) 2022, di sini termasuk kampung terpadat penduduknya kemudian Pantai Cermin Kiri. dan Desa Kuala Lama.
Sementara itu, Ina Inanta selaku Ketua Kampung Berseri Astra yang sudah diangkat 4 tahun lalu, ia menyebutkan sebagai sukarelawan tak bergaji. Situasi itu tak menutup ketekunan menjalani visi misi mereka.
Sempat mengawali program UMKM jajanan dodol di Kampung Berseri Astra tersebut. Disebutkannya, alasan itu karena jajanan dodol maju Pasar Bengkel, yang tidak jauh dari sana masih dalam wilayah Kabupaten Serdang Bedagai.
Namun upaya itu gagal, disebabkan faktor kebutuhan tunai yang menjadi problem. Padahal katanya saat itu, produk UMKM itu terlebih dahulu harus melalui pemasaran agar laku terjual.
Usaha mereka tidak sampai di situ. Setelah mengadakan sosialisasi terus menerus, akhirnya tercetuskan produk lumbung rupiah yang sampaikannya sebagai usaha turun temurun.
Produk UMKM-nya sampai meraup keuntungan dari mancanegara. Pada poin ini nantinya akan dijelaskan penulis pada sesi akhir penggerebekan. Simak Selengkapnya.
Pantai Surut Sorot Duduk Manis Halimah Korek Pasir Putih Berair
Aksi grebek pun dimulai menjelajah lebih dekat lagi terutama di perempatan surutnya pantai. Tampak Halimah (70) duduk manis sambil mengorek-ngorek pasir putih berair dengan membawa keranjang jaring untuk memenuhi tangkapan yang disebutnya bere (sejenis kerang).
Halimah bercerita kepada penulis, ia mulai mencari sejenis kerang tersebut pada pukul 6 pagi hingga pasang laut. Ibu 3 orang anak ini, menjadikan kegiatannya tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Biasanya dia selalu membawa pulang kerang itu laku ke penampung dengan harga Rp30 ribu rata-rata per hari. Kendalanya, ia tak bisa mengorek lebih lama dikarenakan situasi pasang akan tiba kurang lebih pada pukul 10-an.
