c. Performa di Suhu Ekstrem
Oli sintetis lebih stabil dalam kondisi suhu ekstrem, baik panas maupun dingin. Saat suhu dingin, oli sintetis tetap encer sehingga memudahkan start mesin.
Di suhu panas, oli ini tidak mudah menguap dan tetap menjaga pelumasan optimal.
Sebaliknya, oli mineral cenderung mengental saat suhu dingin dan lebih cepat menguap pada suhu tinggi, yang dapat menyebabkan mesin lebih cepat aus.
3. Harga dan Efisiensi
Oli sintetis memang memiliki harga lebih tinggi dibandingkan oli mineral, tetapi dengan interval penggantian yang lebih lama dan perlindungan yang lebih baik, biaya perawatannya bisa lebih efisien dalam jangka panjang.
Oli mineral lebih terjangkau, tetapi membutuhkan penggantian lebih sering dan perlindungan terhadap mesin tidak seoptimal oli sintetis.
Baca Juga: Perkembangan Material Ringan dalam Industri Otomotif
Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?
Jika Anda menginginkan perlindungan mesin yang lebih baik, interval penggantian yang lebih panjang, dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, maka oli sintetis adalah pilihan terbaik.
Namun, jika Anda mencari opsi yang lebih ekonomis untuk pemakaian sehari-hari dengan performa standar, oli mineral bisa menjadi alternatif.
Pilihan terbaik tergantung pada jenis kendaraan, kondisi penggunaan, dan anggaran Anda.
Pastikan untuk selalu menggunakan oli dengan spesifikasi yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan agar performa mesin tetap optimal. (KN)