Realitasonline.id | Industri otomotif sedang mengalami transformasi besar, tidak hanya dalam hal teknologi mesin, tetapi juga desain interior. Salah satu perubahan paling signifikan adalah penggunaan material ramah lingkungan yang kini menjadi prioritas produsen mobil global.
Dari kursi berbahan daur ulang hingga panel dasbor dari serat alam, tren ini tidak sekadar memenuhi tuntutan regulasi lingkungan, tetapi juga merefleksikan kesadaran konsumen akan keberlanjutan. Lantas, bagaimana material ramah lingkungan membentuk interior mobil masa kini? Simak ulasannya di sini.
- Mengurangi Jejak Karbon dengan Bahan Daur Ulang
Produsen seperti Tesla, BMW, dan Volvo mulai mengganti bahan tradisional seperti kulit sintetis atau plastik PVC dengan alternatif berkelanjutan. Contohnya, BMW i3 menggunakan serat kenaf (tanaman tropis) dan plastik daur ulang untuk panel pintu dan konsol tengah.
Baca Juga: 5 Fitur Keselamatan Mobil Autonomous yang Masih Jarang Diketahui Publik
Sementara Volvo mengklaim 25% material dalam mobil listrik terbarunya berasal dari sumber daur ulang. Penggunaan bahan daur ulang tidak hanya mengurangi limbah industri, tetapi juga menekan emisi karbon dari proses produksi.
- Kulit Vegan dan Tekstil Organik
Kulit vegan menjadi primadona di kalangan mobil premium. Bahan ini terbuat dari campuran limbah pertanian seperti kulit nanas atau jamur dan polimer nabati, menawarkan tampilan mewah tanpa melibatkan peternakan hewan.
Mercedes-Benz EQ系列, misalnya, menggunakan Microfiber Dinamica yang berbahan daur ulang botol plastik. Tekstil organik seperti wol bersertifikasi OEKO-TEX juga semakin populer karena bebas zat kimia berbahaya, menjamin kualitas udara dalam kabin yang lebih sehat.
- Material Alami untuk Kualitas Udara Lebih Baik
Selain ramah lingkungan, material alami seperti bambu, kayu sertifikasi FSC, atau gabus berperan mengurangi polusi udara dalam mobil. Bahan ini minim mengandung Volatile Organic Compounds (VOC), senyawa kimia yang biasa ditemukan pada perekat atau pelapis konvensional.
Baca Juga: Mengapa Sistem Rem Regeneratif Jadi Kunci Efisiensi Mobil Hybrid, Ini Alasannya
Toyota menggunakan serat selulosa dari kayu dan rumput dalam panel interior Mirai, sementara Lexus mengolah limbah tebu menjadi komponen dekoratif. Hasilnya, kabin mobil tidak hanya lebih bersih, tetapi juga mengurangi risiko iritasi bagi pengguna alergi.
- Tantangan dan Inovasi di Balik Material Hijau
Meski menjanjikan, material ramah lingkungan masih menghadapi tantangan. Biaya produksi yang tinggi dan ketahanan terhadap keausan sering menjadi kendala. Namun, inovasi seperti bio-resin (resin dari minyak nabati) atau mycelium (jaringan akar jamur) mulai menjawab masalah ini. Ford, contohnya, berkolaborasi dengan startup MycoWorks untuk membuat komponen interior dari jamur yang tahan air dan ringan.