Dampak Lingkungan dari Debu Rem dan Solusi Ramah Lingkungan

photo author
- Jumat, 23 Mei 2025 | 20:26 WIB
Mobil melaju dengan debu disekitar (Realitasonline/pexels-Harrison Haines)
Mobil melaju dengan debu disekitar (Realitasonline/pexels-Harrison Haines)

1. Kampas Rem Rendah Debu (Low-Dust Brake Pads)

Beberapa produsen kini mengembangkan kampas rem dari bahan keramik atau komposit organik yang menghasilkan debu lebih sedikit.

Material ini tetap menjaga performa pengereman tanpa melepas partikel logam berbahaya. Kampas rem ramah lingkungan juga dirancang untuk lebih awet, sehingga mengurangi frekuensi penggantian.

2. Teknologi Regenerative Braking pada Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik dan hybrid menggunakan sistem regenerative braking yang mengubah energi kinetik menjadi listrik saat mengerem. Teknologi ini mengurangi ketergantungan pada rem konvensional, sehingga debu yang dihasilkan bisa turun hingga 80%.

3. Filter Udara Khusus di Area Roda

Inovasi terbaru seperti brake dust filter dipasang di sekitar roda untuk menangkap partikel debu sebelum menyebar ke udara. Alat ini sudah diuji coba di beberapa kota di Eropa dan menunjukkan hasil signifikan dalam mengurangi emisi partikel.

4. Pembersihan Jalan Berkala

Pembersihan jalan menggunakan penyedot debu berteknologi tinggi seperti di Jepang dan Singapura bisa membantu menghilangkan partikel yang menempel di permukaan aspal sebelum terbawa angin atau air hujan.

Baca Juga: Top 10 Mobil Terlaris April 2025: Data GAIKINDO Ungkap Dominasi Toyota, Suzuki Bangkit, BYD Bikin Geger!

5. Edukasi dan Regulasi Ketat

Pemerintah perlu memperketat standar emisi partikel non-knalpot, termasuk debu rem. Uni Eropa, misalnya, sudah melarang penggunaan tembaga dalam kampas rem mulai 2025.

Sosialisasi kepada pengemudi untuk menghindari pengereman mendadak juga bisa mengurangi produksi debu.

Debu rem mungkin terlihat sepele, tetapi akumulasinya berpotensi menjadi bom waktu bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan mendukung regulasi progresif, kita bisa mengurangi dampaknya tanpa mengorbankan keselamatan berkendara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X