Realitasonline.id | Baterai adalah komponen paling krusial dalam mobil listrik. Performa, jarak tempuh, waktu pengisian, hingga harga kendaraan sangat dipengaruhi oleh jenis baterai yang digunakan.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi baterai mobil listrik sangat pesat, dari dominasi lithium-ion hingga kemunculan solid-state yang digadang-gadang sebagai masa depan kendaraan listrik. Berikut penjelasannya.
Baterai Lithium-ion: Tulang Punggung Mobil Listrik Saat Ini
Mayoritas mobil listrik di pasaran saat ini masih menggunakan baterai lithium-ion. Teknologi ini telah terbukti efisien, relatif ringan, dan memiliki kepadatan energi yang tinggi.
Keunggulan lithium-ion terletak pada daya tahannya yang cukup panjang serta kemampuannya menyimpan energi dalam volume kecil. Waktu pengisian juga semakin cepat berkat teknologi fast charging.
Namun, baterai lithium-ion masih memiliki beberapa kekurangan. Risiko overheating, degradasi kapasitas seiring waktu, dan ketergantungan pada logam langka seperti kobalt menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, produsen besar seperti Tesla, Hyundai, dan Wuling terus menyempurnakan sistem manajemen baterai agar lebih aman dan efisien.
Baca Juga: Balita Stunting jadi Perhatian Serius Ketua DPRD Medan, Alhamdulillah! 1 Bocah Sudah Sehat
1. LFP (Lithium Iron Phosphate): Alternatif yang Lebih Stabil
Dalam beberapa tahun terakhir, jenis baterai LFP mulai populer, terutama di mobil listrik kelas menengah. Baterai ini lebih stabil secara kimia, tidak mudah terbakar, dan memiliki umur pakai yang lebih lama dibandingkan lithium-ion berbasis NMC (Nickel-Manganese-Cobalt).
Meskipun kepadatan energinya sedikit lebih rendah, LFP lebih cocok untuk kendaraan dalam kota atau mobil kompak yang tidak membutuhkan jarak tempuh ekstrem.
2. Solid-State: Masa Depan Baterai Mobil Listrik
Solid-state battery disebut-sebut sebagai teknologi revolusioner yang akan menggantikan lithium-ion dalam dekade mendatang.
Baterai ini tidak menggunakan cairan elektrolit, melainkan bahan padat, sehingga lebih aman dan stabil. Keunggulan utamanya adalah kepadatan energi yang jauh lebih tinggi, waktu pengisian yang sangat cepat, dan umur pakai yang lebih panjang.
Baca Juga: Dampak Ultra Processed Foods pada Anak : Ancaman Gizi yang Sering Diabaikan
Beberapa produsen besar seperti Toyota, BMW, dan QuantumScape tengah mengembangkan solid-state battery untuk produksi massal.
Kendala saat ini masih berupa biaya produksi tinggi dan tantangan teknis dalam manufaktur, tetapi perkembangan terus menunjukkan kemajuan.