Realitasonline.id | Porsche mengambil langkah strategis besar untuk memutuskan bahwa SUV tiga baris terbarunya tidak akan langsung menggunakan tenaga listrik.
Sebaliknya, kendaraan ini akan diluncurkan dengan mesin pembakaran internal dan opsi plug-in hybrid.
Langkah ini menjadi sinyal bahwa bahkan produsen mobil sport mewah seperti Porsche pun kini harus menyesuaikan diri dengan pangsa pasar kendaraan listrik yang tak berkembang secepat prediksi sebelumnya.
Baca Juga: Baterai Baru Panasonic Bisa Tambah Jangkauan Tesla Model Y hingga Jarak 720 Km
SUV baru ini direncanakan akan berada satu tingkat di atas Cayenne, dan awalnya dirancang sebagai kendaraan listrik penuh (EV) dengan nama kode K1.
Porsche kini memutuskan untuk meluncurkannya dengan powertrain mesin bensin dan hibrida plug-in terlebih dahulu, menunda rencana versi listrik sepenuhnya.
Mengutip dari laman Motor1, CEO Porsche, Oliver Blume, menyatakan bahwa perubahan ini merupakan bagian dari penyelarasan ulang besar-besaran terhadap strategi produk perusahaan.
Baca Juga: Hyundai Palisade Jadi Salah SUV Pembelian CBU Paling Sukses di Indonesia, Tapi Ini Masalahnya
Ia menyebutkan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan realitas pasar yang baru dan tuntutan pelanggan yang terus berubah.
Porsche mengindikasikan bahwa mereka tidak akan sepenuhnya meninggalkan mesin pembakaran dalam waktu dekat.
Blume menyatakan bahwa model-model ikonik Porsche akan terus tersedia dalam versi bertenaga bensin, dan bahkan generasi penerusnya akan dikembangkan.
Hal ini mencakup model seperti Panamera, Cayenne, dan SUV tiga baris baru ini, yang diperkirakan akan hadir di pasar hingga 2030-an.
Perusahaan juga akan menunda peluncuran beberapa model EV dan meninjau ulang platform kendaraan listrik baru dari Volkswagen Group yang awalnya dirancang untuk digunakan pada SUV tersebut.