6. Perhatikan tekanan ban dan alignment roda
Ban yang kekurangan angin membuat bahan bakar boros. Ban yang kelebihan angin membuat grip menurun dan cepat aus di bagian tengah. Hilux itu mobil besar dan berat, jadi tekanan ban yang tepat akan menjaga rolling resistance tetap optimal. Selain itu, alignment roda harus dicek secara berkala. Double cabin dengan stance besar dan suspensi keras bisa mudah lari sedikit toe in atau toe out. Alignment yang tidak pas membuat mobil terasa tidak stabil dan membuat ban habis sebelah, padahal ban double cabin tidak murah.
7. Jangan lupa rawat bagian bawah: underbody, joint, dan chassis
Tidak sedikit pemilik Hilux yang fokusnya hanya pada mesin, padahal bagian bawah mobil Hilux itu sering terkena lumpur, air hujan, dan batu. Jika sering dipakai offroad ringan, touring alam, atau proyek lapangan, semprot bagian bawah secara rutin. Bersihkan lumpur yang mengeras, cek kondisi joint dan grease point. Semakin bersih bagian bawah, semakin awet lifespan Hilux. Dan ingat, karat itu musuh besar jangka panjang.
Baca Juga: Ini 9 Komponen Penting Toyota Hilux Yang Harus Dicek Rutin Sebulan Sekali Supaya Tetap Prima
8. Hilux akan selalu paling awet jika dirawat dengan mindset “preventive”
Inilah rahasia kenapa Hilux terkenal awet. Pemilik Hilux yang paling puas biasanya adalah pemilik yang merawat sebelum rusak. Tidak perlu menunggu gejala parah. Merawat sedikit-sedikit rutin lebih murah daripada menunggu ada gejala berat kemudian bongkar injektor atau turbo. Total biaya tahunan mungkin terlihat “lebih sering ganti part kecil”, tetapi total biaya jangka panjang jauh lebih rendah.
Toyota Hilux pada dasarnya adalah mobil pekerja yang memang sudah dibuat untuk tahan banting. Perawatannya tidak rumit. Dan jika ketujuh poin di atas konsisten dijaga, Hilux akan tetap bertenaga, tetap irit solar, dan tetap nyaman dipakai jarak jauh. Banyak orang bilang, diesel modern ribet. Namun justru Hilux membuktikan bahwa diesel modern tetap bisa bandel, asalkan dirawat dengan pola pikir preventif.(KN)