Realitasonline.id- Dalam beberapa tahun terakhir, kendaraan listrik (EV) mulai mendapat perhatian besar di Indonesia. Pemerintah gencar mendorong elektrifikasi transportasi demi mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Namun, meski penjualan mobil listrik meningkat, satu tantangan besar yang masih dihadapi adalah infrastruktur pengisian daya (charging station) yang belum merata.
Artikel ini akan mengulas kondisi terkini infrastruktur pengisian kendaraan listrik di Indonesia, tantangan yang masih dihadapi, serta langkah-langkah strategis untuk mempercepat pembangunannya.
Baca Juga: Dari Daur Ulang Hingga Bio-Plastik, Berikut Ini Material Ramah Lingkungan di Industri Otomotif
1. Perkembangan Infrastruktur EV di Indonesia Saat Ini
Sejak 2020, pemerintah melalui PLN dan berbagai perusahaan swasta mulai membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di sejumlah kota besar. Hingga pertengahan 2025, tercatat lebih dari 1.400 titik SPKLU tersebar di seluruh Indonesia, terutama di wilayah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Bali.
PLN menjadi pemain utama dengan menyediakan fasilitas pengisian di SPBU Pertamina, rest area tol Trans-Jawa, dan pusat perbelanjaan. Selain itu, beberapa produsen otomotif seperti Hyundai, Wuling, dan Tesla juga mulai membangun stasiun pengisian khusus bagi pelanggan mereka.
Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara seperti Thailand atau China, jumlah tersebut masih sangat terbatas. Idealnya, Indonesia membutuhkan lebih dari 10.000 titik pengisian publik agar mobil listrik dapat digunakan secara praktis di seluruh wilayah.
2. Jenis-Jenis Stasiun Pengisian EV di Indonesia
Saat ini, terdapat tiga tipe utama fasilitas pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia:
SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum):
Dapat digunakan oleh berbagai merek EV dan dilengkapi dengan sistem pembayaran digital. Biasanya tersedia di rest area, SPBU, dan pusat kota.
SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum):
Lebih umum digunakan oleh sepeda motor listrik. Pengguna cukup menukar baterai kosong dengan yang sudah terisi penuh, tanpa perlu menunggu pengisian.
Baca Juga: Bagaimana Kendaraan “Software-Defined” Mengubah Cara Kita Punya dan Pakai Mobil
Home Charging Station:
Solusi paling praktis bagi pemilik mobil listrik pribadi. PLN menyediakan paket pemasangan dengan daya tambahan khusus agar pengisian di rumah lebih efisien.