Dari Daur Ulang Hingga Bio-Plastik, Berikut Ini Material Ramah Lingkungan di Industri Otomotif

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 21:08 WIB
 Ilustrasi Industri Otomotif Ramah Lingkungan (Realitasonline/ Canva)
Ilustrasi Industri Otomotif Ramah Lingkungan (Realitasonline/ Canva)

Realitasonline.id- Dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif global mengalami perubahan besar dalam upaya mengurangi dampak lingkungan. Tidak hanya melalui pengembangan mobil listrik, tetapi juga lewat penggunaan material ramah lingkungan.

Tren ini kini semakin populer di Indonesia, seiring meningkatnya kesadaran konsumen terhadap keberlanjutan dan efisiensi energi. Artikel ini akan membahas bagaimana material ramah lingkungan, seperti bahan daur ulang dan bio-plastik, mulai menjadi standar baru dalam dunia otomotif modern.

1. Kesadaran Global terhadap Keberlanjutan Otomotif

Industri otomotif selama puluhan tahun dikenal sebagai salah satu sektor dengan kontribusi besar terhadap emisi karbon dan limbah industri. Namun, kini pabrikan mulai bertransformasi. Produsen besar seperti Toyota, BMW, Hyundai, dan Tesla berlomba-lomba mencari solusi ramah lingkungan bukan hanya di sisi mesin, tetapi juga di setiap komponen kendaraan.

Baca Juga: Bagaimana Kendaraan “Software-Defined” Mengubah Cara Kita Punya dan Pakai Mobil

Mulai dari interior, bodi mobil, hingga proses produksi — semua diarahkan untuk meminimalkan jejak karbon. Kesadaran global ini juga diikuti oleh pasar otomotif Indonesia, di mana permintaan terhadap mobil hemat energi dan ramah lingkungan meningkat pesat.

2. Revolusi Material: Dari Baja ke Bahan Daur Ulang

Salah satu inovasi terbesar adalah penggunaan material daur ulang. Misalnya, banyak produsen kini menggunakan aluminium dan baja hasil recycled material untuk rangka dan bodi mobil. Aluminium daur ulang tidak hanya menghemat sumber daya alam tetapi juga mengurangi emisi karbon hingga 95% dibandingkan pembuatan aluminium baru.

Plastik daur ulang mulai digunakan untuk dashboard, trim pintu, dan kursi mobil, menggantikan bahan sintetis konvensional. BMW, misalnya, telah meluncurkan program “BMW i Vision Circular” yang mengusung konsep mobil dengan material 100% dapat didaur ulang.

Di Indonesia, produsen lokal dan mitra manufaktur juga mulai menerapkan konsep serupa dalam pembuatan komponen kendaraan, termasuk kemasan suku cadang dan interior berbahan daur ulang.

3. Bio-Plastik: Solusi Masa Depan yang Ramah Alam

Selain bahan daur ulang, bio-plastik menjadi bahan yang kian populer. Bio-plastik terbuat dari sumber daya alami seperti jagung, tebu, atau minyak jarak. Kelebihannya adalah mudah terurai dan lebih aman bagi lingkungan.

Baca Juga: Teknologi Bantuan Pengemudi ADAS dan Semi-Otonom: Apa yang Harus Dipahami Konsumen Indonesia

Pabrikan seperti Toyota dan Mazda sudah mengembangkan bio-plastik untuk panel interior dan pelapis jok mobil. Bahkan, beberapa mobil listrik generasi terbaru mulai menggabungkan bio-plastik dengan serat alami seperti bambu dan rami untuk menghasilkan bahan ringan, kuat, serta estetis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X