Infrastruktur Pengisian EV di Indonesia, Cek Kondisi Terkini dan Apa yang Masih Perlu Dibenahi?

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 21:13 WIB
 Infrastruktur Pengisian EV (Realitasonline/ invi-indonesia.co.id)
Infrastruktur Pengisian EV (Realitasonline/ invi-indonesia.co.id)

Tiap tipe memiliki kelebihan tersendiri. SPKLU cocok untuk perjalanan jarak jauh, SPBKLU untuk mobilitas harian, sedangkan home charging menjadi pilihan utama bagi pengguna rumahan.

3. Tantangan Utama Infrastruktur Pengisian di Indonesia

Meskipun pertumbuhan infrastruktur cukup pesat, masih banyak kendala yang perlu diatasi agar adopsi EV semakin luas:

Distribusi yang belum merata.
Sebagian besar SPKLU terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali, sementara wilayah timur Indonesia masih minim fasilitas.

Waktu pengisian yang lama.
Pengisian cepat (fast charging) hanya tersedia di beberapa titik. Sebagian besar SPKLU masih menggunakan sistem pengisian standar yang membutuhkan waktu 2–4 jam.

Keterbatasan daya listrik.
Beberapa lokasi kesulitan menyediakan daya besar yang dibutuhkan untuk pengisian cepat, terutama di luar kota besar.

Baca Juga: Teknologi Bantuan Pengemudi ADAS dan Semi-Otonom: Apa yang Harus Dipahami Konsumen Indonesia

Standarisasi konektor dan sistem pembayaran.
Masih ada perbedaan format konektor antar produsen dan metode pembayaran yang belum seragam di seluruh SPKLU.

4. Upaya Pemerintah dalam Pengembangan Infrastruktur

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM dan PLN telah menyiapkan peta jalan percepatan infrastruktur EV hingga 2030.
Beberapa langkah strategis yang dijalankan antara lain:

Memberikan insentif investasi bagi perusahaan yang membangun SPKLU dan SPBKLU.
Menyusun regulasi standarisasi konektor dan tarif listrik untuk kendaraan listrik.
Mendorong kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta agar penyebaran SPKLU lebih cepat.
Mengintegrasikan pembangunan stasiun pengisian dengan rest area tol, kawasan industri, dan pusat perbelanjaan.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat tercapainya target pemerintah, yaitu menghadirkan lebih dari 6.000 SPKLU dan 17.000 SPBKLU pada tahun 2030.

Baca Juga: Model Kepemilikan Baru yang Sedang Trend, Gen Z tak Lagi Melihat Mobil Sebagai Simbol Kesuksesan, Apa dan Bagaimana Ceritanya?

5. Peran Swasta dan Produsen Otomotif

Selain PLN, berbagai pihak swasta turut terlibat dalam memperluas jaringan pengisian EV.
Beberapa contoh kolaborasi penting antara lain:

Hyundai dan Grab membangun jaringan SPKLU di Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta.
Wuling Motors menghadirkan SPKLU eksklusif di diler dan pusat servis resmi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X