5. Perhatikan Kondisi Gir Depan dan Belakang
Gir yang aus dapat membuat rantai cepat rusak kembali.
Ciri gir aus: bentuk gigi meruncing dan tidak simetris.
Jika gir aus, sebaiknya ganti bersamaan dengan rantai.
Kombinasi rantai bagus + gir aus tetap tidak akan bertahan lama.
Penggantian satu paket lebih mahal, tetapi lebih efisien untuk jangka panjang.
6. Hindari Menyiram Rantai dengan Air Bertekanan Tinggi
Semprotan air tekanan tinggi dapat mengikis pelumasan pada rantai.
Jika mencuci motor, cukup basahi rantai dengan air biasa.
Setelah itu keringkan dan lakukan pelumasan ulang.
Hindari juga mencuci motor saat mesin masih panas karena dapat memicu karat.
Semakin sering pelumas hilang, rantai akan lebih cepat berkarat dan kaku.
Baca Juga: Cara Membersihkan Jok Mobil Berbahan Fabric Agar Tidak Bau dan Tetap Nyaman Digunakan
7. Gunakan Tutup Rantai atau Chain Guard
Untuk perlindungan lebih optimal.
Chain guard mencegah rantai terkena debu langsung.
Membantu menjaga kebersihan dan umur rantai lebih panjang.
Aman bagi pengguna karena mencegah pakaian tersangkut rantai.
Sebagian motor sudah memiliki pelindung bawaan, namun tipe tambahan bisa menjadi pilihan.
8. Ganti Rantai Jika Sudah Melewati Masa Pakai
Rantai yang sudah aus sulit dikembalikan seperti baru.
Tanda rantai harus diganti: bunyi kasar, susah diatur tegangannya, melar berlebihan.
Umur pakai rantai motor rata-rata 15.000–25.000 km, tergantung pemakaian.
Pilih rantai berkualitas dengan material O-ring atau X-ring yang lebih awet.
Rantai baru yang berkualitas memberikan performa berkendara yang jauh lebih halus.
Merawat rantai motor bukan hal rumit, tetapi membutuhkan konsistensi. Mulai dari pembersihan rutin, pelumasan, pengecekan kekencangan, hingga penggantian jika sudah aus. Rantai yang terawat akan menghasilkan tarikan motor lebih responsif, tidak berbunyi berisik, dan lebih aman untuk digunakan dalam jangka panjang.
Kenyamanan saat berkendara berasal dari komponen kecil yang terjaga dengan baik—dan rantai adalah salah satunya.(KN)