Ia juga berhasil meraih Rookie of the Year pada musim itu. Zarco tetap bersama Monster Yamaha Tech 3 pada tahun 2018, finis sebagai pebalap tim independen teratas pada musim tersebut.
Baca Juga: Kuliah Umun di USU, Kapolda Sumut Ajak Kampus Mendorong Partisipasi Masyarakat Pada Pemilu 2024
Namun, pada tahun 2019, Zarco mengalami awal yang menantang dengan bergabung dengan tim Red Bull KTM Factory Racing.
Musim ini dimulai dengan awal yang sulit, sehingga Zarco mengambil keputusan sulit untuk meninggalkan tim dan mengakhiri kontrak dua tahunnya sebelum waktunya.
Sebagai agen bebas, ia menggantikan Takaaki Nakagami di LCR Honda Idemitsu untuk tiga putaran terakhir musim ini, menunjukkan kemampuan beradaptasi dan dedikasinya.
Baca Juga: Bupati Tapsel, Penyalahgunaan Narkotika adalah Penyakit yang Mengerikan
Kepindahan Zarco ke Reale Avintia Racing untuk musim berikutnya menunjukkan kehebatannya saat mewakili Ducati.
Pada GP Ceko, ia berhasil meraih podium dan semakin memantapkan posisinya di dunia MotoGP yang sangat kompetitif.
Pada musim 2021, ia bergabung dengan tim Pramac Racing dan menunjukkan performa yang mengesankan di awal musim dengan podium berturut-turut di Qatar, sehingga sempat memimpin klasemen kelas utama.
Meskipun masalah pompa lengan menghambat perebutan gelarnya, ia berhasil finis di urutan kelima klasemen akhir.
Baca Juga: Menjadi Perhatian, Bandar Sabu Diadili Perkara Asusila
Meskipun menghadapi beberapa kendala, Zarco tetap bersama Pramac untuk musim 2022.
Sebagai pebalap dengan pole position dan podium terbanyak yang finis tanpa kemenangan di kelas premier, kemenangan yang sulit diraih terus menghindarinya.
Penampilannya sepanjang musim konsisten dan mengesankan, dengan empat podium dan dua pole position, namun podium teratas masih di luar jangkauan.
Di Grand Prix Australia 2023, Zarco akhirnya berhasil meraih kemenangan pertamanya di MotoGP, menjadikannya pebalap kelima dari Prancis yang meraih kemenangan balapan Grand Prix kelas premier.