Jelajah Pembuatan Perahu di Dusun I
Beranjak dari pinggiran pantai, mulailah para pegiat menaiki bus yang sudah disediakan. Kali ini, menggerebek ke titik vital warga Dusun I yakni pembuatan perahu. Kata Kepala Dusun I Desa Pantai Cermin Kanan, Zulfan Heri, sebagian masyarakat di situ dalam mencari penghasilan menjadi nelayan dan petani.
Dusun I salah satu penyumbang warga terbanyak nomor dua terbanyak dengan perkiraan hampir 800 penduduk jiwa.
Di sela-sela ngobrol dengan Kadus I Zulfan Heri, tampak fokus sosok spesialis pembuat dan pembetulan perahu, Heri namanya. Sambil memegang gerenda besi, ia mengikis untuk meratakan bagian perahu. Heri sering mendapat beberapa pesanan dari beberapa nelayan bahkan toke yang notabene tak lain warga kampung sekitar tempat tinggalnya.
"Panjang 16 (meter), dengan lebar 2,5 (mampu menampung) beban 1 ton," ujar Heri saat ditanyakan mengenai perahu ia kerjakan. Ada beberapa jenis layanan pengerjaan perahu, di antaranya pembuatan berbahan kayu, fiber, kayu dilapisi fiber dan rehab perahu.
"Kayu, fiber, (lalu) pake kayu (dilapisi) pake fiber lagi. Kalau pakai kayu 15 juta, (kalau fiber) bisa 25 (juta) lebih," kata Heri. Namun tak selamanya berjalan mulus, Heri menyebutkan kendala dalam pengerjaan ketika pasang air laut sampai ke area tempat di mana ia berkerja sehari-hari.
Produk UMKM Berkelanjutan Dusun III Tingkatkan Ekonomi Pengrajin Wanita
Setelah beranjak dari Dusun I beralih ke Dusun III. Para pegiat yang tergabung dari Blogger, Wartawan media cetak/online, dan Fotografer mengerumuni UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Menday Gallery & Souvenir di sana. Jeprat-jepret sana sini, penuh pertanyaan wawancara kepada Ketua UMKM Eva Harlia.
Inilah produk UMKM tadi dimaksud Ketua KBA Ina Inanta, meraup keuntungan gak tanggung-tanggung, dari puluhan ribu hingga ratusan juta. Menday Gallery & Souvenir berani berkarya di kancah internasional dengan produk hasil buatan tangan bersama warga kampung Desa Pantai Cermin Kanan, Dusun III Serdang Bedagai.
"Aku gak tau negara yang paling jauh itu apa ya. Kami pernah pasarkan itu kalau di luar Asia, Yunani, Dubai sama Amerika," ungkap Eva ketika bincang-bincang dikerumuni para Blogger dan Wartawan.
Eva Harlia mendeskripsikan Menday Gallery & Souvenir ini sebagai produk turunan yang sudah ditekuni selama 3 generasi. Contohnya seperti corak Tiga Dara. Hingga akhirnya mereka berani bereksperimen membuat tas mengkolaborasikan corak anyaman pendahulu mereka.
UMKM ini memiliki 15 corak produk, termasuk yang paling populer, Tiga Dara. Secara teknis pengerjaan corak itu terdiri dari tiga warna utama yaitu hijau, merah, dan oranye.
Kemudian ditutup dengan warna putih dan ungu. Namun sayangnya, label khas corak mereka masih sedang proses pendaftaran pola corak ke HaKi (Hak Kekayaan Intelektual) Indikasi Geografis.