Realitasonline | Tahun 2025 diproyeksikan menjadi era baru dalam dunia otomotif dengan kehadiran mobil otonom Level 4. Teknologi ini tidak hanya mengubah cara kita berkendara, tetapi juga merevolusi sistem transportasi global. Lalu, apa yang membuat mobil otonom Level 4 begitu istimewa? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
- Apa Itu Mobil Otonom Level 4?
Berdasarkan klasifikasi SAE International, mobil otonom Level 4 adalah kendaraan yang mampu beroperasi sepenuhnya tanpa campur tangan manusia dalam kondisi tertentu (ODD/Operational Design Domain).
Artinya, mobil ini bisa mengemudi sendiri di area geografis terbatas atau situasi lalu lintas spesifik, seperti di jalan tol atau zona perkotaan yang telah dipetakan. Pengemudi hanya perlu mengambil alih jika sistem keluar dari zona operasionalnya.
Baca Juga: Tips Merawat Mobil Listrik di Iklim Tropis Indonesia agar Awet
- Teknologi Pendukung Mobil Otonom Level 4
Kemampuan mobil otonom Level 4 didukung oleh kombinasi teknologi canggih:
1. Sensor dan Kamera: Lidar, radar, dan kamera 360° mendeteksi lingkungan sekitar dengan akurasi tinggi.
2. Kecerdasan Buatan (AI): AI mengolah data sensor secara real time untuk mengambil keputusan, seperti menghindari rintangan atau mengubah rute.
3. Pemetaan HD: Peta digital resolusi tinggi memastikan kendaraan mengenali jalur, rambu, dan kondisi jalan.
4. Konektivitas 5G: Memungkinkan komunikasi cepat antar kendaraan (V2V) dan dengan infrastruktur jalan (V2I).
- Perusahaan Pengembang Mobil Otonom Level 4
Baca Juga: Ketua KONI Sumut Hatunggal Siregar Perkenalkan Pengurus Harian, Ini Dia Sosoknya
Beberapa perusahaan terkemuka yang sedang uji coba teknologi ini meliputi:
- Waymo (Alphabet): Sudah menguji mobil otonom di AS dengan jarak tempuh jutaan mil.
- Cruise (GM): Fokus pada layanan robotaxi di wilayah perkotaan.
- Tesla: Mengembangkan sistem Autopilot yang terus ditingkatkan menuju Level 4.
- Mobileye (Intel): Berkolaborasi dengan produsen mobil untuk integrasi teknologi otonom.
- Manfaat Mobil Otonom Level 4
1. Keselamatan Meningkat: 94% kecelakaan disebabkan human error. Mobil otonom mengurangi risiko ini dengan reaksi lebih cepat.
2. Efisiensi Energi: Rute optimal dan percepatan/deselerasi sistematis kurangi emisi.
3. Aksesibilitas: Penyandang disabilitas atau lansia bisa lebih mandiri.